MAKALAH
FUNGSI
PENGORGANISASIAN
Disusun
sebagai syarat untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Semester I Tahap II
Disusun
Oleh :
NAMA : KHALIS SOFI 311710274
AHMAD SUHENDAR 311710139
HASAN SAJILI 311710804
RIZKY RAMADHAN PUTRA 311710852
PROG.
STUDI : TEKNIK
INFORMATIKA
MATA
KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN : IBU EDORA, M. PD.
STT
PELITA BANGSA
Jalan Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang
Selatang Bekasi 17530
Telp.(021) 28518181, 82, 83, 84 Fax. (021)
28518180
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamduliilah, ucapan syukur penulis
panjatkan kepada Al-‘Alim, Allah Yang Maha Pemilik Ilmu. yang banyak memberikan
penulis kesempatan untuk mempelajari ilmu-ilmu-Nya.
Sholawat dan salam penulis senantiasa haturkan
kepada habiballah, Rasulullah SAW., yang mana beliau pun tak luput dari peran
berkembangnya ilmu-ilmu yang ada pada masa sekarang ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada para orang tua penulis, yang selalu memberikan energi positif, mendukung
setiap langkah putra-putri tercintanya yang kelak akan meneruskan sejarah
kehidupan di muka bumi ini.
Terima kasih pula tak sampai penulis
lupakan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar
Manajemen Ibu Edora, M. Pd., yang tidak pernah lelah membagikan ilmu-ilmunya
kepada para mahasiswanya, sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Bekasi,
Februari 2018
Penulis
Kelompok
I Tugas Pengantar Manajemen Kelas TI. 17 B3 STT Pelita Bangsa
Khalis Sofi
Ahmad Suhendar
Hasan Sajili
Rizky Ramadhan Putra
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.
Latar Belakang............................................................................... 1
2.
Tujuan............................................................................................. 1
BAB II FUNGSI PENGORGANISASIAN..................................... 2
A. KONSEP
DASAR ORGANISASI............................................. 2
1.
Pengertian
Organisasi............................................................... 2
2.
Elemen
Organisasi.................................................................... 3
B. FUNGSI
ORGANISASI.............................................................. 4
1.
Fungsi
Perencanaan (Planning)................................................. 4
2.
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)..................................... 4
3.
Fungsi
Kepegawaian (Staffing)................................................ 4
4.
Fungsi
Pengarahan (Leading)................................................... 4
5.
Fungsi Kontrol
(Controlling).................................................... 4
6.
Fungsi Manajemen
Waktu (Time Management)....................... 4
7.
Fungsi Motivasi
(Motivation)................................................... 5
C. DESAIN
ORGANISASI.............................................................. 5
1.
Pembagian Kerja (division of labor)......................................... 5
2. Departementalisasi
(departementalization)............................... 5
3. Rentang
Kendali (span of control)........................................... 6
4. Delegasi
(delegation)................................................................ 6
D.
BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI................. 7
1. Organisasi
Lini.......................................................................... 7
2. Organisasi Lini dan Staf........................................................... 8
3. Organisasi Fungsional............................................................... 8
4. Organisasi Lini dan Fungsional................................................ 10
5. Organisasi Komite.................................................................... 11
6. Organisasi Staf......................................................................... 12
7. Organisasi
Fungsional dan Staff.............................................. 12
8. Organisasi
Matriks.................................................................... 12
9. Organisasi
Proyek..................................................................... 13
E.
PROSES PENGORGANISASIAN............................................ 14
F.
UNSUR PENGORGANISASIAN............................................. 15
1. Man
(Orang)............................................................................. 15
2. Kerja
Sama............................................................................... 15
3. Tujuan
Bersama........................................................................ 15
4. Peralatan
(Equipment).............................................................. 15
5. Lingkungan
(Environment)...................................................... 15
6. Kekayaan
Alam........................................................................ 15
7. Kerangka/Kontruksi
Mental Organisasi................................... 15
G.
ASAS-ASAS PENGORGANISASIAN..................................... 16
1. Asas
Perumusan Tujuan............................................................ 16
2. Asas
Pembagian Kerja.............................................................. 16
3. Asas
Pendelegasian Wewenang............................................... 16
4. Asas
Koordinasi....................................................................... 16
5. Asas
Batas Efisiensi Pengawasan............................................. 17
6. Asas
Pengawasan Umum......................................................... 17
BAB III PENUTUP........................................................................... 18
1.
Kesimpulan..................................................................................... 18
2.
Saran............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 19
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pengorganisasian
merupakan salah satu fungsi yang ada dalam proses manajemen. Pengorganisasian memiliki
peran penting untuk menjalankan suatu kegiatan atau organisasi. Keaktifan
seluruh elemen di dalam organisasi tersebut sangatlah berpengaruh terhadap
berjalannya kegiatan di dalamnya. Keberhasilan manajemen diupayakan tidak
melesat dari tujuan utama, untuk itu penulis mengangkat tema “Fungsi
Pengorganisasian” ini dalam makalah untuk Tugas Pengantar Manajamen dengan
Dosen Pengampu Ibu Edora, M. Pd.. Dengan harapan agar makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk para penjelajah mimpi yang haus ilmu.
2.
Tujuan
Makalah
ini penulis susun dengan tujuan :
1. Memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengantar Manajaemen
2. Mengetahui
definisi Organisasi
3. Mengetahui
berbagai macam hal yang ada di organisasi
4. Agar
bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
5. Mempelajari
sebelum menjalankan adalah hal yang penting
6.
BAB II
FUNGSI PENGORGANISASIAN
A.
KONSEP
DASAR ORGANISASI
1.
Pengertian
Organisasi
Organisasi dapat
dikatakan sebagai wadah dan sebagai alat. Organisasi sebagai wadah berarti
suatu tempat orang berinteraksi dan bekerja sama. Sedangkan organisasi sebagai
alat berarti sebagai alat untuk merealisasikan tujuan bersama di antara
orang-orang yang berinteraksi dan bekerja sama tersebut.
Organisasi dalam arti
statis adalah suatu bagan atau struktur yang berwujud dan bergerak demi
tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai struktur
atai tata raga organisasi. Dan organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung
disebut organisasi sebagai wadah.
Gareth Morgan(1986)
dan Stephen
P. Robin (1990:12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali
dikonsepkan dengan cara berbeda. Cara tersebut antara lain :
1. kesatuan
rasional dalam mengejar tujuan
2. koalisi
dari para pendukung (constituency) yang kuat
3. system
terbuka
4. system
yang memproduksi arti
5. system
yang digabungkan secara longgar
6. system
politik
7. alat
dominasi
8. unit
pemrosesan informasi
9. penjara
psikis
10. kontrak
social
Berdasarkan
deskripsi tentang organisai di atas, pengorganisasian adalah pembagian kerja
yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan
hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan
dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien.
Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi
tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan
oleh manajer pada seluruh herarki organisasi. Oleh karena itu, dalam organisai
diperlukan tahapan sebagai berikut :
1.
mengetahui dengan jelas
tujuan yang hendak dicapai
2.
deskripsi pekerjaan
yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu
3.
klasifikasi aktivitas dalam
kesatuan yang praktis
4.
memberikan rumusan yang
realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasaran
fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kestauan
aktivitas yang hendak dioperasikan
5.
penunjukan sumber daya
manusia yang menguasai bidang keahliannya
6.
mendelegasikan otoritas
apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditnjuk
2.
Elemen
Organisasi
a. Sekelompok
Orang
Salah satu ciri utama
dari suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan
suatu ikatan, norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah dirumuskan
dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
b. Interaksi
dan Kerja Sama
Ciri yang kedua adalah
bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling
mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling
bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective),
dan tujuan (goal).
c. Tujuan
Bersama
Ciri yang ketiga adalah
bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling
berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu,
yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan. Tujuan bersama tersebut dapat
merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Mungkin juga tujuan yang
pencapaiannya secara rutin maupun tujuan yang pencapaiannya secara berkala
saja.
B.
FUNGSI
ORGANISASI
1.
Fungsi Perencanaan (Planning)
Manajemen organisasi berfungsi untuk perencanaan bisnis yang efektif.
Hal ini penting untuk penentuan dalam langkah agar terhindar dari kebingunan di
kemudian hari. Hal yang berhubungan dengan perencanaan mencakup rencana kerja
atau aktivitas dan juga anggaran yang dibutuhkan. Teknis perencanaan bisa
ditentukan dengan cara rapat pengurus atau rapat anggaran.
2.
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merujuk pada kebijakan pemakaian sumber daya
supaya didalam pelaksanaannya dapat tersusun dengan baik sehingga tidak terjadi
ketimpangan terutama dalam kordinasi. Sebagai contoh, job description yang
pasti sesuai dengan posisi atau pengelolaan arsip dan inventaris organisasi
seperti surat atau lainnya.
3.
Fungsi
Kepegawaian (Staffing)
Suatu manajemen organisasi yang tidak baik bisa menyebabkan
karyawan tidak bahagia yang akibatnya pada menciptakan masalah untuk diri
sendiri ataupun organisasi. Dengan begitu, manajer wajib bisa merekrut bakat
yang tepat untuk organisasi.
4.
Fungsi
Pengarahan (Leading)
Fungsi lain manajer atau pemimpin didalam organisasi adalah
menetapkan target yang pasti bagi semua anggota dalam tim. Hal ini bertujuan
supaya masing-masing aktivitas anggota bisa terarah. Seorang pemimpin wajib
memastikan timnya bekerja serempak untuk mencapai tujuan yang sama.
5.
Fungsi
Kontrol (Controlling)
Atasan yang memegang kuasa pengambilan keputusan, haruslah
dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Jika tidak maka tidak akan bisa
mengambil kontrol dalam organisasi.
Tingkatan kekuasan, wajib diartikan dengan baik supaya bisa menjalankan manajemen yang efektif. Selain itu, manajer harus meninjau dan membuat kemajuan masing-masing anggota dan membimbing mereka setiap kali dibutuhkan.
Tingkatan kekuasan, wajib diartikan dengan baik supaya bisa menjalankan manajemen yang efektif. Selain itu, manajer harus meninjau dan membuat kemajuan masing-masing anggota dan membimbing mereka setiap kali dibutuhkan.
6.
Fungsi
Manajemen Waktu (Time Management)
Dengan menerapkan manajemen waktu yang efektif dalam sebuah
organisasi, tentu dapat membantu karyawan melaksanakan hal yang benar pada
waktu yang tepat.
7.
Fungsi
Motivasi (Motivation)
Manajemen organisasi juga mempunyai fungsi sebagai motivasi.
Motivasi tersebut berarti menjadikan karyawan bisa bekerja sama. Salah satu
bentuk motivasi yang bisa dilakukan adalah dengan menghargai pekerjaan yang
baik dari karyawan dengan memberikan insentif. Dengan seperti itu karyawan akan
lebih semangat dan nyaman dalam organisasi.
C.
DESAIN
ORGANISASI
Gibson dan Kawan-kawan
(1980) menekankan bahwa struktur bertalian
dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam
organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan berikut :
1.
Pembagian
Kerja (division of labor)
Berikut keuntungan yang
diperoleh atas adanya spesialisasi pekerjaan :
Ø Apabila
pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, manajemen mudah memberikan pelatihan
penggantinya bagi bawahan diberhentikan, dimutasikan, atau mangkir. Aktivitas
pelatihan yang minimum akan memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
Ø Apabila
suatu pekerjaan hanya memerlukan tugas yang sedikit jumlahnya, bawahan dapat
menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut. Keahlian yang tinggi akan
menghasilkan keluaran yang baik.
2.
Departementalisasi
(departementalization)
Praktik
departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan sebagai berikut :
Ø Departementalisasi
fungsional
Penglompokkan pekerjaan
dilakukan menurut fungsi organisasi. Fungsi yang ada bergantung pada motif
organisasi, misalnya organisasi bisnis, jasa, dsb.
Ø Departementalisasi
territorial
Hal ini dilakukan
dengan cara pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis. Logikanya adalah
bahwa semua aktivitas dalam daerah tertentu seharusnya ditugaskan kepada
seorang manajer. Manajer tersebut akan bertugas melaksanakan seluruh operasi
dalam bidang geografis tertentu.
Ø Departementalisasi
produk
Bentuk organisasi ini
memungkinkan bawahannya untuk mengembangkan seluruh keahliannya dalam
penelitian, membuat, dan mendistribusikan suatu lini produk. Sentralisasi otoritas,
tanggung jawab, dan tanggung gugat dalam departemen produk tertentu
memungkinkan manajemen mengoordinasikan aktivitas.
Ø Departementalisasi
pelanggan
Dilakukan dengan cara
pembentukan kelompok atas dasar pelanggan. Misalnya, struktur organisasi dari
lembaga pendidikan, department pinjaman bank komersial, toko serba ada atau
pasar swalayan, dsb.
Ø Departementalisasi
campuran organisasi divisional
Strategi campuran
muncul karena para manajer mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dalam
pasar, budi daya produk dan jasa, dan kebijakan pemerintah.
3.
Rentang
Kendali (span of control)
Pada umumnya,
permasalahan rentang kendali akan sama dengan keputusan mengenai berapakah
jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer. Artinya, apakah
organisasi akan lebih efektif apabila rentang kendali tersebut relatif luas
atau sempit. Pertanyaan tersebut pada dasarnya menyangkut penentuan jumlah
aktivitas antarpribadi yang dapat ditangani oleh seorang manajer departemen.
Selain itu, rentang kendali harus ditentukan untuk mencakup bukan saja bawahan
yang ditugaskan secara formal, tetapi juga mereka yang berhubungan dengan
manajer.
4.
Delegasi
(delegation)
Mintzberg (1983 : 304)
mengemukakan bahwa setiap organisasi memiliki lima bagian dasar sebagai
berikut.
Ø The operating core
Para karyawan yang
melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produksi dan
jasa.
Ø The strategic apex
Manajer puncak yang
diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi yang bersangkutan.
Ø The middle line
Para manajer yang
menjadi penghubung operating core dengan
strategic apex.
Ø The technostructure
Para analis yang
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam
organisasi.
Ø The support staff
Orang
yang mengisi unit staff, yang member jasa pendukung tidak langsung kepada
organisasi.
D.
BENTUK-BENTUK
STRUKTUR ORGANISASI
1.
Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung
secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
Bentuk lini juga
disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang
dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri
pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri struktur
organisasi lini :
Ø Hubungan
antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang
Ø Selain top
manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
Ø Jumlah
karyawan sedikit
Ø Sarana dan
alatnya terbatas
Ø Bentuk lini
pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
Ø Organisasi
kecil
Kebaikan struktur
organisasi lini :
Ø Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
Ø Rasa
solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
Ø Proses
decesion making berjalan cepat
Ø Disiplin dan
loyalitas tinggi
Ø Rasa saling
pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø Ada tendensi
gaya kepernimpinan otokratis
Ø Pengembangan
kreatifitas karyawan terhambat
Ø Tujuan top
manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
Ø Karyawan
tergantung pada satu orang dalam organisasi
2.
Organisasi Lini dan
Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari
seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran
dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para
staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan
pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada
pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau
kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan
bawahan tidak secara langsung
Ciri :
Ciri :
Ø Hubungan
atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
Ø Karyawan banyak
Ø Organisasi
besar
Ø Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya
spesialisasi Personel lini dan Personel staf
Kebaikan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Ada pembagian tugas yang jelas
Ø Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan
jelas
Ø Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
Ø Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on
the right place
Ø Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
Ø Proses decesion makin berliku-liku
Ø Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering
menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
Ø
Persaingan
tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
3.
Organisasi Fungsional
Organisasi
fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang
pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak
mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut.
Ciri :
Ø Organisasi kecil
Ø Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
Ø Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
Ø Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
Ø Pengawasan dilakukan secara ketat
Kebaikan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Program tearah, jelas dan cepat
Ø Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
Ø Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
Ø Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
Ø Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
Ø Solidaritas antar anggota yang tinggi
Ø Moral serta disiplin keija yang tinggi
Ø Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
Ø Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
Ø Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
Ø Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
Ø Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga
inspeksi sulit dilaksanakan
Ø Insiatif perseorangan sangat dibatasi
Ø Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan
diri dalam satu bidang tertentu
Ø Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis
jangka panjang
Ø Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
Ø Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
Ø Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe
fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
Ø Lingkungan stabil
Ø Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
Ø Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
4.
Organisasi Lini dan
Fungsional
Organisasi
Lini dan Fungsional adalah organisasi yang
masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif.
Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini
terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini
bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau
informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara
khusus.
Ciri :
Ø Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
Ø Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
Ø Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
Ø Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua,
sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
Ø Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya
dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
Ø Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
Ø Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
Ø Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk
satgas
Kebaikan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Solodaritas tinggi
Ø Disiplin tinggi
Ø Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
Ø Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Ø Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Ø Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
Ø Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelemahan dari
struktur organisasi ini adalah:
Ø Kurang fleksibel dan tour of duty
Ø Spesialisasi memberikan kejenuhan
Ø Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan anggota organisasi
Ø Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab
melebihi yang lain
Ø Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu
orang saja
Ø Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan
didasarkan pada kolektivitas
5.
Organisasi Komite
Organisasi komite
adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan
pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
Ø Executive Committe (Pimpinan komite)
Ø Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
Ø Staff Committee
Ø Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah
dengan pemegang saham maupun dewan
Ø Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
Ø Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari
struktur organisasi ini adalah :
Ø Proses decesion making sangat lamban
Ø Biaya operasional rutin sangat tinggi
Ø Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung
jawab
6.
Organisasi Staf
Organisasi
Staf adalah suatu bentuk organisasi
yang hanya mempunyai hubungan dengan pimpinan tertinggi. Bawahan hanya
berfungsi memberikan bantuan untuk kelancaran tugas pimpinan. Didalam praktik,
organsasi kantor yang murni menjalankan sistem/bentuk staf tidak ada, karena
tidak ada pekerjaan kantor yang seratus persen terdiri atas pekerjaan pikiran
saja. Disebut organisasi staf jika dalam organisasi dikembangkan satuan
organsasi staf yang berperan sebagai pembantu pimpinan. Bantuan yang diberikan
oleh staf tersebut hanya bersifat nasihat saja, sedangkan keputusan dan
pelaksanan dari keputusan tersebut tetap berada ditangan pimpinan. Bentuk ini
biasanya sangat cocok bila digabungkan dengan bentuk organisasi lainnya.
Ciri-cirinya
Ø Dalam
organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana.
Ø Peran
staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai
pembantu pimpinan.
Ø Bentuk
organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah
organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan
memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan
masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
Kebaikan
Ø
Keputusan dapat
lebih baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok kalangan ahli.
Keburukan
Ø
Pengambilan
keputusan lebih lama dari pada organisasi lini dan karena itu dapat menghambat
kelancaran program.
7. Organisasi Fungsional
dan Staff
Sama
halnya dengan struktur organisasi fungsional, ditambah adanya staff ahli yang
membantu pimpinan dalam usaha mengambil kebijaksanaan manajemen perusahaan.
8. Organisasi Matriks
Adalah organisasi yang susunannya
ditandai dengan adanya dua klasifikasi. Pertama, berlaku pada lini pertama dan
kedua, yang pelimpahan wewenang bersifat fungsional dan divisional. Alur
wewenang dan pertanggungjawaban bersifat vertikal. Klasifikasi kedua, berlaku
pada lini staf yang berada di bawah. Sifat dan alur wewenang serta tanggung
jawab adalah vertikal dan horizontal. Artinya, para staf memiliki dua atasan,
sehingga mereka berada di bawah dua wewenang.
Kebaikan struktur organisasi matriks :
Ø Memberikan
fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas serta
melipatgandakan sumber-sumber yang beraneka ragam
Ø Menstimulasikan
kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang
bermacam-macam dengan orientasi proyek
Ø Mengembangkan
keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat yang baik bagi
manajer-manajer strategis
Keburukan
struktur matriks :
Ø Pertanggungjawaban
ganda dapat menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan yang kontraduktif
Ø Sangan
memerlukan koordinasi horizontal dan vertical
Ø Mendorong
pertentangan kekuasaan dan mengarah pada konfilk antar bagian
9.
Organisasi Proyek
Disusun
atas dasar pembentukan tim-tim khusus, biasanya masing-masing adalah para
spesialis yang diperlukan untuk menyelesaikan dan mencapai tujuan-tujuan khusus
pula. Pucuk pimpinan dalam operasionalnya memiliki wewenang ini usaha
menjelaskan kepemimpinannya untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Jika
proyek selesai, maka tim-tim dibubarkan.
10.
E.
PROSES
PENGORGANISASIAN
Proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku Manajemen dari James A.F. Stoner sebagai
berikut :
1. Memperinci seluruh pekerjaan yang
harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Karena organisasi itu
dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh pekerjaan
yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa
yang dikerjakan dalam organisasi.
2. Membagi pekerjaan ke dalam
aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah
merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi
pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu
pekerjaan dikelompokan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam
bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu yang akan mengerjakan
tugas tersebut.
3. Mengkombinasikan pekerjaan anggota
organisasi dalam cara yang logis dan efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka
perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk melaksakan
pembagian pekerjaan tersebut.
4. Penetapan mekanisme untuk
mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi, maka perlu
dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah
pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan
membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya
koordinasi.
5. Memonitor efektivitas organisasi dan
pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan
efektivitas.
F.
UNSUR
PENGORGANISASIAN
1.
Man
(Orang)
Di
dalam kehidupan organisasi, unsur ini sering disebut dengan anggota, member,
personel, dan istilah-istilah lain. Menurut fungsinya, orang-orang inilah yang
menjalankan struktur organisasi, berupa pimpinan, sekretaris, bendahara, maupun
divisi-divisi lainnya. Semua itu dijalankan secara bersama-sama.
2.
Kerja
Sama
Ialah
salah satu unsur organisasi yang dimana setiap anggota atau personil melakukan
suatu perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.
3.
Tujuan
Bersama
Ialah
sebuah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur, program, pola
atau titik akhir dari suatu pekerjaan organisasi tersebut.
4.
Peralatan
(Equipment)
Ialah
suatu sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari organisasi tersebut
baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang, dan kelengkapan
lainnya.
5.
Lingkungan
(Environment)
Ialah
salah satu unsur organisasi yang juga mempunyai pengaruh. Faktor tersebut ialah
ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan. anggaran, dan suatu peraturan
yang telah ditetapkan.
6.
Kekayaan
Alam
Yang
termasuk dengan kekayaan alam yaitu air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
7.
Kerangka/Kontruksi
Mental Organisasi
Ialah
sebuah landasan dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut
dibuat.
G.
ASAS-ASAS
PENGORGANISASIAN
1.
Asas
Perumusan Tujuan
Dalam menyusun suatu
organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan.
Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun,
maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk.
Dengan kata lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
2.
Asas
Pembagian Kerja
Di muka telah
dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena
suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang
tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan
adanya pembagian kerja maka tiap orang/bagian akan dapat mengetahui secara
jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam
organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya
kesimpangsiuran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara
efisien dan efektif.
3.
Asas
Pendelegasian Wewenang
Bagi manajer sulit
untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan
kemampuan waktu dan sebagainya. Untuk itu perlu bagi seorang manajer dalam
melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu
penting kepada bawahan-bawahannya.
4. Asas Koordinasi
Dengan adanya pembagian
kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya
jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya
koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpangsiuran itu tetap ada, sebab
kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha
melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik,
tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan
kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan, misalnya bagian produksi
berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa memperhatikan
bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulkan over produksi (produksi
yang berlebihan).
5. Asas Batas Efisiensi Pengawasan
Dalam meningkatkan
tugas masing-masing orang/bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang di
bawah pengawasannya. Untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus
betul-betul diperhatikan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang
maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Beberapa
batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing
yang tidak dapat dibuat standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang
memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan beberapa
batas yang paling baik.
6. Asas Pengawasan Umum
Suatu organisasi tidak
dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka
dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan
penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan
mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Fungsi Pengorganisasian
merupakan salah satu hal mendasar yang harus dipertimbangkan ketika seseorang
atau sekelompok orang akan mendirikan suatu organisasi maupun perusahaan.
Segala macam yang ada dalam teori pengorganisasian akan sangat benar-benar
mendukung kemajuan oraganisasi ataupun perusahaan jika diimplementasikan secara
baik, benar, dan serius.
2.
Saran
Karena begitu
pentingnya organisasi dalam proses manajemen, diharapkan agar semua pihak dapat
mempelajari fungsi pengorganisasian secara serius agar tidak terjadi kekeliruan
dalam mengelola suatu organisasi atau perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, Dr. H. M.
Bedjo. 2005. Pengantar Manajemen.
Bandung : Bumi Aksara
Amirullah, S.E., M.
M..2015. Pengantar Manajemen
Fungsi-Proses-Pengendalian. Jakarta : Mitra Wacana Media
http://ari2150s.blogspot.com/2011/11/tugas-softskil-4.html
http://www.sylabus.web44.net/bisnisfile/bisniskuliah5.html
http://ml.scribd.com/doc/23203503/53/Organisasi-Staff
http://blakocan.blogspot.com/2012/03/11-tipe-atau-bentuk-organisasi.html
http://www.sylabus.web44.net/bisnisfile/bisniskuliah5.html
http://ml.scribd.com/doc/23203503/53/Organisasi-Staff
http://blakocan.blogspot.com/2012/03/11-tipe-atau-bentuk-organisasi.html
1 komentar:
The world's most powerful weapon, raft titanium - Titanium
and get the ability to strike anywhere titanium gold with a weapon that titanium dioxide in food might not titanium cartilage earrings have a target. The more titanium white wheels you hit a target, the more likely babyliss pro nano titanium straightener you
Posting Komentar