Rabu, 28 Maret 2018

Pengantar Mananjemen "FUNGSI PENGORGANISASIAN"

MAKALAH
FUNGSI PENGORGANISASIAN


Disusun sebagai syarat untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Semester I Tahap II

 

Disusun Oleh :
NAMA                        : KHALIS SOFI                                 311710274
                                      AHMAD SUHENDAR                   311710139
                                      HASAN SAJILI                               311710804
                                      RIZKY RAMADHAN PUTRA      311710852
PROG. STUDI           : TEKNIK INFORMATIKA
MATA KULIAH       : PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN                      : IBU EDORA, M. PD.


STT PELITA BANGSA
Jalan Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Cikarang Selatang Bekasi 17530
Telp.(021) 28518181, 82, 83, 84 Fax. (021) 28518180

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamduliilah, ucapan syukur penulis panjatkan kepada Al-‘Alim, Allah Yang Maha Pemilik Ilmu. yang banyak memberikan penulis kesempatan untuk mempelajari ilmu-ilmu-Nya.
Sholawat dan salam penulis senantiasa haturkan kepada habiballah, Rasulullah SAW., yang mana beliau pun tak luput dari peran berkembangnya ilmu-ilmu yang ada pada masa sekarang ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para orang tua penulis, yang selalu memberikan energi positif, mendukung setiap langkah putra-putri tercintanya yang kelak akan meneruskan sejarah kehidupan di muka bumi ini.
Terima kasih pula tak sampai penulis lupakan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Manajemen Ibu Edora, M. Pd., yang tidak pernah lelah membagikan ilmu-ilmunya kepada para mahasiswanya, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.




Bekasi, Februari 2018

Penulis
Kelompok I Tugas Pengantar Manajemen Kelas TI. 17 B3 STT Pelita Bangsa
Khalis Sofi
Ahmad Suhendar
Hasan Sajili
Rizky Ramadhan Putra


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.      Latar Belakang............................................................................... 1
2.      Tujuan............................................................................................. 1
BAB II FUNGSI PENGORGANISASIAN..................................... 2
A.    KONSEP DASAR ORGANISASI............................................. 2
1.      Pengertian Organisasi............................................................... 2
2.      Elemen Organisasi.................................................................... 3
B.     FUNGSI ORGANISASI.............................................................. 4
1.      Fungsi Perencanaan (Planning)................................................. 4
2.      Fungsi Pengorganisasian (Organizing)..................................... 4
3.      Fungsi Kepegawaian (Staffing)................................................ 4
4.      Fungsi Pengarahan (Leading)................................................... 4
5.      Fungsi Kontrol (Controlling).................................................... 4
6.      Fungsi Manajemen Waktu (Time Management)....................... 4
7.      Fungsi Motivasi (Motivation)................................................... 5
C.    DESAIN ORGANISASI.............................................................. 5
1.      Pembagian Kerja (division of labor)......................................... 5
2.      Departementalisasi (departementalization)............................... 5
3.      Rentang Kendali (span of control)........................................... 6
4.      Delegasi (delegation)................................................................ 6
D.    BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI................. 7
1.      Organisasi Lini.......................................................................... 7
2.      Organisasi Lini dan Staf........................................................... 8
3.      Organisasi Fungsional............................................................... 8
4.      Organisasi Lini dan Fungsional................................................ 10
5.      Organisasi Komite.................................................................... 11
6.      Organisasi Staf......................................................................... 12
7.      Organisasi Fungsional dan Staff.............................................. 12
8.      Organisasi Matriks.................................................................... 12
9.      Organisasi Proyek..................................................................... 13
E.     PROSES PENGORGANISASIAN............................................ 14
F.     UNSUR PENGORGANISASIAN............................................. 15
1.      Man (Orang)............................................................................. 15
2.      Kerja Sama............................................................................... 15
3.      Tujuan Bersama........................................................................ 15
4.      Peralatan (Equipment).............................................................. 15
5.      Lingkungan (Environment)...................................................... 15
6.      Kekayaan Alam........................................................................ 15
7.      Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi................................... 15
G.    ASAS-ASAS PENGORGANISASIAN..................................... 16
1.      Asas Perumusan Tujuan............................................................ 16
2.      Asas Pembagian Kerja.............................................................. 16
3.      Asas Pendelegasian Wewenang............................................... 16
4.      Asas Koordinasi....................................................................... 16
5.      Asas Batas Efisiensi Pengawasan............................................. 17
6.      Asas Pengawasan Umum......................................................... 17
BAB III PENUTUP........................................................................... 18
1.      Kesimpulan..................................................................................... 18
2.      Saran............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 19



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi yang ada dalam proses manajemen. Pengorganisasian memiliki peran penting untuk menjalankan suatu kegiatan atau organisasi. Keaktifan seluruh elemen di dalam organisasi tersebut sangatlah berpengaruh terhadap berjalannya kegiatan di dalamnya. Keberhasilan manajemen diupayakan tidak melesat dari tujuan utama, untuk itu penulis mengangkat tema “Fungsi Pengorganisasian” ini dalam makalah untuk Tugas Pengantar Manajamen dengan Dosen Pengampu Ibu Edora, M. Pd.. Dengan harapan agar makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para penjelajah mimpi yang haus ilmu.
2.      Tujuan
Makalah ini penulis susun dengan tujuan :
1.      Memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Manajaemen
2.      Mengetahui definisi Organisasi
3.      Mengetahui berbagai macam hal yang ada di organisasi
4.      Agar bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
5.      Mempelajari sebelum menjalankan adalah hal yang penting

6.       
BAB II
FUNGSI PENGORGANISASIAN

A.    KONSEP DASAR ORGANISASI
1.      Pengertian Organisasi
Organisasi dapat dikatakan sebagai wadah dan sebagai alat. Organisasi sebagai wadah berarti suatu tempat orang berinteraksi dan bekerja sama. Sedangkan organisasi sebagai alat berarti sebagai alat untuk merealisasikan tujuan bersama di antara orang-orang yang berinteraksi dan bekerja sama tersebut.
Organisasi dalam arti statis adalah suatu bagan atau struktur yang berwujud dan bergerak demi tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai struktur atai tata raga organisasi. Dan organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung disebut organisasi sebagai wadah.
Gareth Morgan(1986) dan Stephen P. Robin (1990:12-13) mengemukakan bahwa organisasi seringkali dikonsepkan dengan cara berbeda. Cara tersebut antara lain :
1.      kesatuan rasional dalam mengejar tujuan
2.      koalisi dari para pendukung (constituency) yang kuat
3.      system terbuka
4.      system yang memproduksi arti
5.      system yang digabungkan secara longgar
6.      system politik
7.      alat dominasi
8.      unit pemrosesan informasi
9.      penjara psikis
10.  kontrak social


Berdasarkan deskripsi tentang organisai di atas, pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerjaan yang efektif di antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh herarki organisasi. Oleh karena itu, dalam organisai diperlukan tahapan sebagai berikut :
1.      mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai
2.      deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu
3.      klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis
4.      memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasaran fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kestauan aktivitas yang hendak dioperasikan
5.      penunjukan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya
6.      mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditnjuk
2.      Elemen Organisasi
a.       Sekelompok Orang
Salah satu ciri utama dari suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang menggabungkan diri dengan suatu ikatan, norma, peraturan, ketentuan, dan kebijakan yang telah dirumuskan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
b.      Interaksi dan Kerja Sama
Ciri yang kedua adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang tersebut saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal).
c.       Tujuan Bersama
Ciri yang ketiga adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu, yaitu tujuan bersama dan ingin direalisasikan. Tujuan bersama tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Mungkin juga tujuan yang pencapaiannya secara rutin maupun tujuan yang pencapaiannya secara berkala saja.
B.     FUNGSI ORGANISASI
1.      Fungsi Perencanaan (Planning)
Manajemen organisasi berfungsi untuk perencanaan bisnis yang efektif. Hal ini penting untuk penentuan dalam langkah agar terhindar dari kebingunan di kemudian hari. Hal yang berhubungan dengan perencanaan mencakup rencana kerja atau aktivitas dan juga anggaran yang dibutuhkan. Teknis perencanaan bisa ditentukan dengan cara rapat pengurus atau rapat anggaran.
2.      Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merujuk pada kebijakan pemakaian sumber daya supaya didalam pelaksanaannya dapat tersusun dengan baik sehingga tidak terjadi ketimpangan terutama dalam kordinasi. Sebagai contoh, job description yang pasti sesuai dengan posisi atau pengelolaan arsip dan inventaris organisasi seperti surat atau lainnya.
3.      Fungsi Kepegawaian (Staffing)
Suatu manajemen organisasi yang tidak baik bisa menyebabkan karyawan tidak bahagia yang akibatnya pada menciptakan masalah untuk diri sendiri ataupun organisasi. Dengan begitu, manajer wajib bisa merekrut bakat yang tepat untuk organisasi.
4.      Fungsi Pengarahan (Leading)
Fungsi lain manajer atau pemimpin didalam organisasi adalah menetapkan target yang pasti bagi semua anggota dalam tim. Hal ini bertujuan supaya masing-masing aktivitas anggota bisa terarah. Seorang pemimpin wajib memastikan timnya bekerja serempak untuk mencapai tujuan yang sama.
5.      Fungsi Kontrol (Controlling)
Atasan yang memegang kuasa pengambilan keputusan, haruslah dapat menyadari apa yang terjadi di sekitarnya. Jika tidak maka tidak akan bisa mengambil kontrol dalam organisasi.
Tingkatan kekuasan, wajib diartikan dengan baik supaya bisa menjalankan manajemen yang efektif. Selain itu, manajer harus meninjau dan membuat kemajuan masing-masing anggota dan membimbing mereka setiap kali dibutuhkan.
6.      Fungsi Manajemen Waktu (Time Management)
Dengan menerapkan manajemen waktu yang efektif dalam sebuah organisasi, tentu dapat membantu karyawan melaksanakan hal yang benar pada waktu yang tepat.


7.      Fungsi Motivasi (Motivation)
Manajemen organisasi juga mempunyai fungsi sebagai motivasi. Motivasi tersebut berarti menjadikan karyawan bisa bekerja sama. Salah satu bentuk motivasi yang bisa dilakukan adalah dengan menghargai pekerjaan yang baik dari karyawan dengan memberikan insentif. Dengan seperti itu karyawan akan lebih semangat dan nyaman dalam organisasi.
C.    DESAIN ORGANISASI
Gibson dan Kawan-kawan (1980) menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat di antara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan berikut :
1.      Pembagian Kerja (division of labor)
Berikut keuntungan yang diperoleh atas adanya spesialisasi pekerjaan :
Ø  Apabila pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, manajemen mudah memberikan pelatihan penggantinya bagi bawahan diberhentikan, dimutasikan, atau mangkir. Aktivitas pelatihan yang minimum akan memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
Ø  Apabila suatu pekerjaan hanya memerlukan tugas yang sedikit jumlahnya, bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas tersebut. Keahlian yang tinggi akan menghasilkan keluaran yang baik.
2.      Departementalisasi (departementalization)
Praktik departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan sebagai berikut :
Ø  Departementalisasi fungsional
Penglompokkan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi. Fungsi yang ada bergantung pada motif organisasi, misalnya organisasi bisnis, jasa, dsb.
Ø  Departementalisasi territorial
Hal ini dilakukan dengan cara pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis. Logikanya adalah bahwa semua aktivitas dalam daerah tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manajer. Manajer tersebut akan bertugas melaksanakan seluruh operasi dalam bidang geografis tertentu.
Ø  Departementalisasi produk
Bentuk organisasi ini memungkinkan bawahannya untuk mengembangkan seluruh keahliannya dalam penelitian, membuat, dan mendistribusikan suatu lini produk. Sentralisasi otoritas, tanggung jawab, dan tanggung gugat dalam departemen produk tertentu memungkinkan manajemen mengoordinasikan aktivitas.
Ø  Departementalisasi pelanggan
Dilakukan dengan cara pembentukan kelompok atas dasar pelanggan. Misalnya, struktur organisasi dari lembaga pendidikan, department pinjaman bank komersial, toko serba ada atau pasar swalayan, dsb.
Ø  Departementalisasi campuran organisasi divisional
Strategi campuran muncul karena para manajer mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dalam pasar, budi daya produk dan jasa, dan kebijakan pemerintah.
3.      Rentang Kendali (span of control)
Pada umumnya, permasalahan rentang kendali akan sama dengan keputusan mengenai berapakah jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh seorang manajer. Artinya, apakah organisasi akan lebih efektif apabila rentang kendali tersebut relatif luas atau sempit. Pertanyaan tersebut pada dasarnya menyangkut penentuan jumlah aktivitas antarpribadi yang dapat ditangani oleh seorang manajer departemen. Selain itu, rentang kendali harus ditentukan untuk mencakup bukan saja bawahan yang ditugaskan secara formal, tetapi juga mereka yang berhubungan dengan manajer.
4.      Delegasi (delegation)
Mintzberg (1983 : 304) mengemukakan bahwa setiap organisasi memiliki lima bagian dasar sebagai berikut.
Ø  The operating core
Para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produksi dan jasa.
Ø  The strategic apex
Manajer puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi yang bersangkutan.
Ø  The middle line
Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic apex.
Ø  The technostructure
Para analis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi.
Ø  The support staff
Orang yang mengisi unit staff, yang member jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi.
D.    BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
1.      Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Ciri-ciri struktur organisasi lini :
Ø  Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
Ø  Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
Ø  Jumlah karyawan sedikit
Ø  Sarana dan alatnya terbatas
Ø  Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
Ø  Organisasi kecil
Kebaikan struktur organisasi lini :
Ø  Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
Ø  Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar 
Ø  Proses decesion making berjalan cepat 
Ø  Disiplin dan loyalitas tinggi 
Ø  Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
Ø  Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
Ø  Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
Ø  Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi



2.      Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri :
Ø  Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
Ø  Karyawan banyak
Ø  Organisasi besar 
Ø  Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi Personel lini dan Personel staf
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Ada pembagian tugas yang jelas
Ø  Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
Ø  Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
Ø  Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
Ø  Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
Ø  Proses decesion makin berliku-liku
Ø  Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
Ø  Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
3.      Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Ciri :
Ø  Organisasi kecil
Ø  Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
Ø  Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
Ø  Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
Ø  Pengawasan dilakukan secara ketat
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Program tearah, jelas dan cepat
Ø  Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
Ø  Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
Ø  Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
Ø  Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
Ø  Solidaritas antar anggota yang tinggi
Ø  Moral serta disiplin keija yang tinggi
Ø  Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
Ø  Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
Ø  Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
Ø  Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
Ø  Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
Ø  Insiatif perseorangan sangat dibatasi
Ø  Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
Ø  Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
Ø  Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
Ø  Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
Ø  Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
Ø  Lingkungan stabil
Ø  Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
Ø  Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
4.      Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
      Ciri :
Ø  Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
Ø  Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
Ø  Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
Ø  Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
Ø  Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
Ø  Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
Ø  Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
Ø  Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Solodaritas tinggi
Ø  Disiplin tinggi
Ø  Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
Ø  Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Ø  Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Ø  Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
Ø  Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
Ø  Kurang fleksibel dan tour of duty
Ø  Spesialisasi memberikan kejenuhan
Ø  Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
Ø  Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
Ø  Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
Ø  Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas
5.      Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
Ø  Executive Committe (Pimpinan komite)
Ø  Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini
Ø  Staff Committee
Ø  Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
Ø  Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
Ø  Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Ø  Proses decesion making sangat lamban
Ø  Biaya operasional rutin sangat tinggi
Ø  Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab


6.      Organisasi Staf
Organisasi Staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pimpinan tertinggi. Bawahan hanya berfungsi memberikan bantuan untuk kelancaran tugas pimpinan. Didalam praktik, organsasi kantor yang murni menjalankan sistem/bentuk staf tidak ada, karena tidak ada pekerjaan kantor yang seratus persen terdiri atas pekerjaan pikiran saja. Disebut organisasi staf jika dalam organisasi dikembangkan satuan organsasi staf yang berperan sebagai pembantu pimpinan. Bantuan yang diberikan oleh staf tersebut hanya bersifat nasihat saja, sedangkan keputusan dan pelaksanan dari keputusan tersebut tetap berada ditangan pimpinan. Bentuk ini biasanya sangat cocok bila digabungkan dengan bentuk organisasi lainnya.
Ciri-cirinya
Ø  Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana.
Ø  Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan.
Ø  Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi. 
Kebaikan
Ø  Keputusan dapat lebih baik, karena telah dipikirkan oleh sekelompok kalangan ahli.
Keburukan
Ø  Pengambilan keputusan lebih lama dari pada organisasi lini dan karena itu dapat menghambat kelancaran program.
7.      Organisasi Fungsional dan Staff
Sama halnya dengan struktur organisasi fungsional, ditambah adanya staff ahli yang membantu pimpinan dalam usaha mengambil kebijaksanaan manajemen perusahaan.
8.      Organisasi Matriks
Adalah organisasi yang susunannya ditandai dengan adanya dua klasifikasi. Pertama, berlaku pada lini pertama dan kedua, yang pelimpahan wewenang bersifat fungsional dan divisional. Alur wewenang dan pertanggungjawaban bersifat vertikal. Klasifikasi kedua, berlaku pada lini staf yang berada di bawah. Sifat dan alur wewenang serta tanggung jawab adalah vertikal dan horizontal. Artinya, para staf memiliki dua atasan, sehingga mereka berada di bawah dua wewenang.
Kebaikan struktur organisasi matriks :
Ø  Memberikan fleksibilitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas serta melipatgandakan sumber-sumber yang beraneka ragam
Ø  Menstimulasikan kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek
Ø  Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat yang baik bagi manajer-manajer strategis
Keburukan struktur matriks :
Ø  Pertanggungjawaban ganda dapat menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan yang kontraduktif
Ø  Sangan memerlukan koordinasi horizontal dan vertical
Ø  Mendorong pertentangan kekuasaan dan mengarah pada konfilk antar bagian
9.      Organisasi Proyek
Disusun atas dasar pembentukan tim-tim khusus, biasanya masing-masing adalah para spesialis yang diperlukan untuk menyelesaikan dan mencapai tujuan-tujuan khusus pula. Pucuk pimpinan dalam operasionalnya memiliki wewenang ini usaha menjelaskan kepemimpinannya untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu. Jika proyek selesai, maka tim-tim dibubarkan.

10.   
E.     PROSES PENGORGANISASIAN
Proses pengorganisasian menurut Ernest Dale dalam Buku Manajemen dari James A.F. Stoner sebagai berikut :
1.      Memperinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Karena organisasi itu dibentuk berdasarkan suatu tujuan, maka kita harus merinci seluruh pekerjaan yang akan dilakukan agar dalam proses pencapaian tujuan bisa sesuai dengan apa yang dikerjakan dalam organisasi.
2.      Membagi pekerjaan ke dalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan menyenangkan dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang. Biasanya dalam organisasi yang telah merinci pekerjaan apa yang akan dilakukan, organisasi tersebut akan membagi pekerjaan tersebut ke dalam bidang-bidang tertentu, dengan kata lain yaitu pekerjaan dikelompokan sesuai kualifikasinya lalu di bagi ke dalam  bidang-bidang dalam organisasi. Bidang-bidang itu yang akan mengerjakan tugas tersebut.
3.      Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam cara yang logis dan efisien. Setelah dibagi pekerjaan, maka perlu dibagi bagian-bagian atau divisi-divisi organisasi untuk melaksakan pembagian pekerjaan tersebut.
4.      Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis. Setelah berhasil membagi pekerjaan sesuai bidang organisasi, maka perlu dilakukan koordinasi antar bidang dan pengurus organisasi agar mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Terkadang ada suatu bidang dalam organisasi yang akan membutuhkan sumber daya yang sama atau data yang sama, itulah perlunya koordinasi.
5.      Memonitor efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.


F.     UNSUR PENGORGANISASIAN
1.      Man (Orang)
Di dalam kehidupan organisasi, unsur ini sering disebut dengan anggota, member, personel, dan istilah-istilah lain. Menurut fungsinya, orang-orang inilah yang menjalankan struktur organisasi, berupa pimpinan, sekretaris, bendahara, maupun divisi-divisi lainnya. Semua itu dijalankan secara bersama-sama.
2.      Kerja Sama
Ialah salah satu unsur organisasi yang dimana setiap anggota atau personil melakukan suatu perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.
3.      Tujuan Bersama
Ialah sebuah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur, program, pola atau titik akhir dari suatu pekerjaan organisasi tersebut.
4.      Peralatan (Equipment)
Ialah suatu sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya.
5.      Lingkungan (Environment)
Ialah salah satu unsur organisasi yang juga mempunyai pengaruh. Faktor tersebut ialah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan. anggaran, dan suatu peraturan yang telah ditetapkan.
6.      Kekayaan Alam
Yang termasuk dengan kekayaan alam yaitu air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
7.      Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi
Ialah sebuah landasan dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.


G.    ASAS-ASAS PENGORGANISASIAN
1.      Asas Perumusan Tujuan
Dalam menyusun suatu organisasi, maka asas yang harus diperkirakan adalah asas perumusan tujuan. Dengan asas tersebut maka berarti bahwa sebelum organisasi tersebut disusun, maka terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dari organisasi itu dibentuk. Dengan kata lain menyusun organisasi tersebut bermaksud agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efisien dan efektif.
2.      Asas Pembagian Kerja
Di muka telah dikemukakan bahwa, dalam pembentukan atau penyusunan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena suatu organisasi selalu membutuhkan tenaga-tenaga orang lain yang kadang-kadang tidak sedikit jumlahnya, maka perlu adanya pembagian kerja yang baik. Dengan adanya pembagian kerja maka tiap orang/bagian akan dapat mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab serta kedudukannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Dengan demikian, akan dapat diharapkan tidak terjadinya kesimpangsiuran dalam pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
3.      Asas Pendelegasian Wewenang
Bagi manajer sulit untuk melakukan seluruh pekerjaan seorang diri baik karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainya. Untuk itu perlu bagi seorang manajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya menyerahkan sebagian yang tidak begitu penting kepada bawahan-bawahannya.
4.      Asas Koordinasi
Dengan adanya pembagian kerja dalam suatu organisasi maka diharapkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya jangan sampai terjadi kesimpang siuran. Akan tetapi, dalam praktek adanya koordinasi yang baik maka kemungkinan kesimpangsiuran itu tetap ada, sebab kecenderungan setiap orang atau setiap bagian mempunyai egoisme untuk berusaha melaksanakan tugasnya sebaik mungkin. Tindakan ini pada prinsipnya adalah baik, tetapi kalau tindakan ini berlebih-lebihan artinya tidak memperhatikan kegiatan-kegiatan lain maka justru dapat menyulitkan, misalnya bagian produksi berusaha untuk meningkatkan produksinya sebanyak mungkin tanpa memperhatikan bagian penjualan, maka ini berarti akan menimbulkan over produksi (produksi yang berlebihan).



5.      Asas Batas Efisiensi Pengawasan
Dalam meningkatkan tugas masing-masing orang/bagian tersebut mempunyai beberapa orang yang di bawah pengawasannya. Untuk itu batas-batas efisiensi pengawasan harus betul-betul diperhatikan, artinya bila batas pengawasan orang hanya lima orang maka janganlah orang tersebut dibebani untuk mengawasi delapan orang. Beberapa batas yang tepat sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing yang tidak dapat dibuat standar secara tegas. Perbedaan kecakapan yang memimpin, sikap pekerjaan dan faktor-faktor lain ikut pula menentukan beberapa batas yang paling baik.
6.  Asas Pengawasan Umum
Suatu organisasi tidak dapat terjamin kelancarannya bila pengawasannya kurang baik untuk itu maka dalam penyusunan organisasi harus dilakukan sedemikian rupa misalnya diusahakan penyusunan organisasi yang sederhana sehingga dengan demikian pimpinan akan mampu melakukan pengawasan secara keseluruhan.


BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Fungsi Pengorganisasian merupakan salah satu hal mendasar yang harus dipertimbangkan ketika seseorang atau sekelompok orang akan mendirikan suatu organisasi maupun perusahaan. Segala macam yang ada dalam teori pengorganisasian akan sangat benar-benar mendukung kemajuan oraganisasi ataupun perusahaan jika diimplementasikan secara baik, benar, dan serius.
2.      Saran
Karena begitu pentingnya organisasi dalam proses manajemen, diharapkan agar semua pihak dapat mempelajari fungsi pengorganisasian secara serius agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengelola suatu organisasi atau perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Dr. H. M. Bedjo. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung : Bumi Aksara
Amirullah, S.E., M. M..2015. Pengantar Manajemen Fungsi-Proses-Pengendalian. Jakarta : Mitra Wacana Media


0 komentar:

Posting Komentar