Kamis, 21 April 2016

My Journey to be a STANer (Step 1)

The first day and the first time, Selasa, 12 April 2016, go to Bandung. What for?
Aku Ofi, ceritanya lagi jadi pejuang PKN-STAN 2016 nih..
Awalnya aku sekadar 'ingin' buat ke STAN tuh, minat sih cuma sekian persen lah, di bawah 10 barangkali. Tapi oh tapi, ada seseorang yang tiba-tiba muncul lagi, dan dia memberi dukungan buat coba ikut seleksi STAN, yaa Mas Fajar namanya, hm tak usah kuceritakan lah siapa dia, next to the point.
Aku di sini berjuang sendirian karena aku lulusan tahun 2015, teman-temanku udah gak ada yang minat buat ikut seleksi STAN. Okelah, go go semangat. Hihii...
Pendaftaran PKN-STAN 2016 dibuka 21 Maret-3 April 2016. Namun karena suatu hal, pendaftaran diperpanjang hingga 7 April 2016, dengan biaya pendaftaran sebesar Rp. 250.000,-, informasi lebih lanjut bisa dilihat di website resminya yaa, www.stan.ac.id
Aku daftar di tanggal 21 Maret buat pengisian data di www.panseldikdin.com, dan pengisian formulir di www.stan.ac.id dilakukan tanggal 22 Maret. Aku pilih lokasi BDK Cimahi dan dapat no urut BPO 0000238. Pembayaran kulakukan di tanggal 29 Maret, tunai melalui teller di Bank Mandiri cabang Tegalwangi-Cirebon.
Eng ing eng... Tanggal 9 April 2016 pun tiba, kubuka pengumuman verifikasi berkas (selanjutnya disebut verkas) di web, dan aku dapat jadwal verkas tanggal 13 April 2016.
Oke, di hari Senin aku siap-siap, beresin kerjaan di kantor dan bikin surat izin buat hari Selasa & Rabu.
Hari Selasa pagi jam 7-an aku berangkat dari rumah, rencananya aku bakal nginep di kostan temanku yang kuliah di UPI Bandung, hm lumayan jauh sih sama lokasi BDK Cimahi, tapi yoo gak punya siapa-siapa lagi sih..
Sampai di terminal Cirebon jam 8-an, tau gak aku serasa kayak orang gimana gitu, karena ini pengalamanku pertama kali pergi naik bus keluar kota sendirian. Hohoo gak dong, aku gak berlagak bodoh, PeDe aja, pasang ekspresi biasa tapi sambil tanya-tanya, karena aku itu paling takut dikibulin. Hahaa
Bus datang, aku naik bus Bhineka Cirebon-Bandung, ongkosnya Rp. 55.000,-. Turun di terminal Cicaheum Bandung. Setelah itu naik angkot jurusan Cicaheum-Ledeng dan turun di terminal Ledeng, ongkosnya Rp. 8.000,-.
Di terminal Ledeng udah ada temanku nunggu di sana, dia anak UPI, kost-annya di belakang kampus UPI, Aku nginep di sana.
Pagi hari, di hari Rabu, aku berangkat dari kost-an temen jam setengah 7-an, ke terminal cari angkot yang bisa nyampe Cimahi. Setelah tanya-tanya, akhirnya aku naik angkot warna putih yang ke arah stasiun Lembang, turun di Istana Plaza (IP). Setelah itu naik angkot lagi arah Cimahi, warnanya hijau. Aihh kukira langsung nyampe BDK STAN, ternyata aku diturunin di jalan-hm gak tau jalan mana yak, haaha-dan naik angkot lagi nyampe BDK STAN Cimahi. Total ongkos naik angkot habis Rp. 13.000,-.
Alhamdulillah sampai juga di kampus masa depan..-Aamiinn..-
Aku nyampe BDK jam 8-an, udah lumayan banyak yang datang sih, kebanyakan mereka didampingi orang tua/siapa gitu, atau nggak yaa bareng temen-temen. Lah aku? Hanya berteman tas gendong semata..kahkaha, eitt bukan masalah..
Kutelusuri gerbang depan, ikuti petunjuk arah dari bapak security, masuk belok kiri. Terlihat para peserta mengerumuni papan pengumuman, kucoba mengikuti, ternyata informasi itu berupa alur verifikasi berkas, yang isinya :
1. Pendaftar menyusun berkas sesuai urutan pada BPO dan menunjukkan kelengkapan berkas kepada petugas antrian.
Artinya di sini, kita urutin tuh berkas-berkas persyaratan sesuai yang kayak di BPO, terus ke petugas (di situ security yang jaga) buat ambil nomor antrian. Karena nanti kita masuk buat verkad dipanggil sesuai no antrian, bukan no urut yang ada di BPO.
2. Pemeriksaan berkas dan pencetakkan BPU
Setelah no urut antrian dipanggil, kita masuk ke ruangan tuh, ke meja yang pertama, tulisannya "Pemeriksa". Nanti berkas-berkas persyaratan seperti ijazah asli (lulusan 2015)/rapot asli (calon lulusan 2016), fotokopi ijazah/rapot legalisir, foto 4x6 3 lembar (pakaian kemeja putih, background foto merah), dan bukti pembayaran akan dicek, sesuai nggak sama yang diminta di BPO. Kalo udah sesuai, petugas akan tanda tangan di BPO. Sebelumnya BPO udah tempel materai 6000 dan udah kita tanda tangan yaa supaya nggak ribet. Oke, petugas bakal cetak BPU (Bukti Peserta Ujian) kita.
BPU terdiri dari 3, BPU-A, BPU-B, BPU-C.
3. Penempelan foto
Selesai BPU dicetak, kita disuruh buat tempelin 3 foto yang kita bawa ke BPU tersebut. Nanti ada tempatnya kok, disediakan lemnya juga, ada 6 meja kalo di sini. Eit, sebelum foto ditempel, pastikan data diri kita di BPU benar yaa. Kalo ada yang nggak sesuai tinggal bilang aja ke petugas pemeriksa.
4. Penyelia
Penempelan foto selesai, kita menuju ke meja "Penyelia". Mungkin di sini yang paling bikin deg-degan. Kenapa? Karena semua data yang kita bawa akan dicocokkan dengan hasil inputan waktu pendaftaran. Dan kadang di sini juga ditanya-tanya, kayak contohya pertanyaan "ambil prodi apa? Yakin enggak? Lulusan kapan? Udah kuliah? Tahun kemarin coba ikut USM STAN enggak?" Yaa pokonya gitu-gitu deh, nggak ribet sih, yang penting jawab aja jujur dan tegas yaa. Oh ya, kalo data ada yang nggak sesuai, nanti diberesin kok, nanti minta dibenerin sama petugas. Aduh aku nggak ngerti di petugas bagian mana, karena aku cuma liat aja sih ada yang salah terus suruh dibenerin gitu..
5. Petugas Arsip
Jreng..jreng.. inilah tahap terakhir.
Di sini kita diminta buat ngumpulin berkas-berkas persyaratan, BPO, & BPU. Nanti kita akan mendapatkan BPU-C dan lembaran kertas berisi tata tertib dan denah USM.
Aku dapat lokasi USM di kampus Universitas Pendidkan Indonesia Bandung. Alhamdulillah. Jadi nanti kalo USM aku bisa nginep di kost-an temanku lagi, deket pula. Hehee, Insya Allah..
Cuss setelah verkas beres, aku langsung check out dari BDK menuju kost-an temenku, karena barang-barang aku di sana. Aku pikir tadinya bakalan lama di BDK sih..
Pulang bingung lagi nih naik angkot apa, aku kan punya GPS canggih, iya ini mulut, hehee. Aku tanya ke bapak security dan alhadulillah beliau baik banget berhentiin angkot buat aku pula. Di dalam angkot aku ditunjukin sama supirnya nanti turun di sini dan seterusnya. Aku diturunin di Padjajaran (kalo nggak salah), ongkos angkotnya Rp. 10.000, huu mahal bingit yaw, nggak apa-apa lah, yang penting nyampe tujuan. Terus bapak supirnya juga baik lagi, berhentiin angkot berikutnya buat aku. Aku naik angkot yang kedua, dan langsung nyampe depan kampus UPI, ongkosnya Rp. 3.000,-.
Sesampainya aku di kost-an, langsung beres-beres, sholat, makan, dan go go pulang..
Jam 13-an aku ke terminal Ledeng, naik angkot jurusan Cicaheum, ongkosnya Rp. 8.000,-.
Wuihh hujan gede ternyata pas nyampe Cicaheum, ada anak-anak nawarin ojeg payung. Okewis aku pake jasa mereka, itung-itung main hujan-hujanan bareng tuh anak. Hihii..
Hohoo busnya masih kosong nih, alhasil ng-tem lama banget. Aku masuk bus dari jam 14-an, dan berangkat jam 15.30-an. Daan alhamdulillah sampai lagi di rumah, jam 20.30an. Kali ini aku naik bus sahabat, ongkosnya sama kok, Rp. 55.000,-.
Itulah sedikit pengalamanku sewaktu verifikasi berkas. Semoga aku bisa melalui tahap-tahap berikutnya dan lolos menjadi mahasiswa PKN-STAN 2016 yaa.. Aamiinn Yaa Rabb...
Semangat buat teman-teman seperjuangan juga..;)
Untuk perjuanganku masuk PKN STAN ini, aku nggak mau bikin kecewa orang-orang yang kasih support. Terutama dan paling utama serta paling special aku nggak mau kecewain Ibu, adikku, dan Mas Fajar. Karena merekalah aku punya semangat ini..
Semoga Yaa Allah, aamiinn..

Read more »

Selasa, 12 April 2016

Tegasku

Bukanku hendak menjauh
Bukanku hendak pergi
Bukanku hendak lepas
Inilah, sesuatu yang mesti kulakukan
Aku hanya takut
Takut kehilanganmu
Aku tak ingin
Sangat berat jika dijalani
Karena benih itu mulai tumbuh
Karena gejala itu mulai terlihat
Kuhampir terserang olehnya
Perasaan berbeda
Yang tengah kurasakan
Kumulai merasa butuh
Butuh akan kehadiranmu
Butuh akan yang kau miliki
Butuh akan apapun pada dirimu
Aku tak mau terus terlarut
Aku tak mau ketergantungan
Harus kutegas
Pilihan itu tak ada
Keputusan hanya satu
Berusaha menjauh
Berusaha pergi
Dan berusaha lepas
Jika memang kau untukku
Aku yakin
Pasti bersama jua

Read more »

Sepatah Temu

Hai..
Apa kabar?
Berapa lama tak bersua?
Satu tahun?
Satu windu?
Satu dekade?
Ataukah satu abad?
Wuih mungkin lebih lama dari itu
Muncul tapi tak sapa
Tak muncul tapi bersemayam
Bertemu tapi tak jumpa
Bertatap tapi hambar
Tak ada di sisi tapi terasa
Jauh serasa ada
Bersemayam
Ragamu di sana
Namun namamu
Yaa bersemayam dalam dada
Hah, tiga minggu?
Sadarkah diriku?
Iya hanya tiga minggu
Tiga minggu yang lama
Waktu berputar sangatlah lama
Menemani bayangmu menghias pikirku
Menghantarkan hayalku pada dirimu

Read more »