Kamis, 23 April 2015

Lari Bukan Solusi



LARI BUKAN SOLUSI
“It’s time to begin the third lesson” suara speaker terdengar dari pojok ruang kelas, tanda pergantian pelajaran, pelajaran penjas adalah pelajaran ketiga di hari Jum’at.
“Hari ini materi olahraga kita yaitu jalan-jalan, selama di perjalanan kalian cari 7 macam tanaman yang bisa dijadikan untuk obat. Nanti kalian berjalan sampai ke perumahan di sebelah utara ada belokan, kalian belok kiri melewati sawah sekitar 1km................................................................................................................................................................paham ?” penjelasan panjang lebar dari Bapak H. Dade, guru penjaskes SMKN 1 Lemahabang
“Paham pak..” serentak murid XII AP2 mengiyakan kejelasan apa yang diterangkan oleh Pak Dade
“Perwakilan setiap baris maju, hom pim pa”
“hom pim pa alayahum gambreng...” serempak Hadi, Fikri, dan Kukuh menggoyang-goyangkan telapak tangan untuk menentukan siapa pemenangnya, yang berbeda sendiri itulah yang menang.
“kelompok Kukuh jalan pertama.....” ujar Pak Dade
“Kelompok Hadi kedua”, setelah Hadi dan Fikri suitt..
Setelah kelompok Kukuh jalan agak jauh, kemudian Pak Dade menginstruksikan kelompok Hadi untuk melaju, aku dan Nurida berlarian dari kamar mandi mengejar kelompok Hadi, ya karena kita termasuk kelompok kedua, takut tertinggal...
Di sepanjang jalan, aku melirik-lirik tumbuhan di kanan kiri jalan, tapi aku tak mengerti tumbuhan apa saja, mataku terfokus ke bunga-bunga kecil mirip bunga matahari yang tangkainya panjang, aku cabut, itu tumbuhan liar kok, di pinggiran sawah biasa tumbuhnya...
“Ya ampun Ofi...” salah seorang teman kelompok menegur...
“kalian jalan duluan aja, ntar aku nyusul lari” jawabku..
Sambil jalan aku merangkai bunga-bunga itu menjadi bandana, begitupun seterusnya ketika bunga di tangan habis, aku petik lagi untuk menyambung rangkaian, aku lari lagi mengejar kelompokku yang sudah di depan.
Dia melirik ke arahku, memperhatikan langkahku, menatapku. Aku tetap jalan santai seolah tak ada apa-apa di sekelilingku.
Dia semakin mendekat, semakin menatapku dengan tajam. “Manik...manik..manik..” suara majikannya menyahut, “guk..guk..gukk..” sontak aku melayangkan kaki untuk lari, namun entah kenapa serasa berat kaki ini melangkah, badanku membungkuk, semakin membungkuk, mungkin anjing itu mengejar, bukkkk !!!! aku terjatuh.. teman-teman yang sudah di depan mendahuluiku.
Aku terselungkup ke tanah, aku pasrah, hati aku tak memikirkan apa-apa, hanya pertolongan Allah yang kuharapkan, aku pikir kaki aku bakal kena karena itu anjing sangat dekat jaraknya denganku.
Teman-teman membangunkanku dan mereka membersihkan baju dan wajahku yang kotor terkena tanah, entah bagaimana kelanjutan anjing itu. Mungkin dia berhenti saat aku jatuh, dan atau mungkin dia diambil oleh pemilinya, entahlah..
“tuhh kotor banget..”
“kamu tadi gimana ?”
“kamu lari sihh..”
“aduh jatuhnya nyungsep lagi..”
“harusnya kalo ada anjing gak usah lari..”
“kamu gak apa-apa ?”
Banyak pertanyaan & pernyataan yang mereka, aku hanya tertawa mengingat kejadian beberapa detik lalu, walaupun sakit.
“aku tahu kok apa yang kamu rasain, soalnya aku juga pernah” Yosi berusaha menenangkan..
“hahaaa...” aku terus tertawa
Setibanya di sekolah, banyak teman yang nanyain lagi, mereka tanya, ketawa, nasihatin, nenangin, dll.
“Ofi kenapa ?”
“hahaaa......”
“Ofi dikejar anjing pak..”
“tadi gimana sih ?”
Pak Dade kemudian melanjutkan pelajaran, kami diintruksikan untuk mempresentasikan mengenai tumbuh-tumbuhan yang tadi kami dapatkan..
Kelompok 1, 2, 3 selesai.....
“Demikian olahraga kali ini, wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh” tutup Pak Dade
Sampai di kelas, masih ada yang tanya lagi, aku ceritain kronologi kejadiannya dari awal sampai akhir.
“kamu tadinya abis jongkok yaa ?” tanya Ma’ripah
“iya..”
“ya pantesan aja jadi gak kuat lari, badannya jadi condong ke depan terus”
“harusnya kalau ada anjing jangan lari”
“susah Ma’, awalnya aku gak mau lari, tapi tetap aja takut”
Mereka pada bilang “kalau ada anjing jangan lari..”. aku sering dengar kok obrolan, tips, nasehat, atau apalah yang menyatakan kalau ada anjing gak usah lari. Tapi apa daya, aku manusia biasa yang punya perasaan takut juga, ya sudah aku ambil saja hikmahnnya..

0 komentar:

Posting Komentar