Atin Supriatin
Khalis Sofi
Kukuh Herlambang
Retna Sari
Ria Lusiyana
Siti Nuraisah
Siva Aryanti
XII
AP2
SMK NEGERI 1 LEMAHABANG
Jl. KH. A. Wahid Hasyim No. 76
Lemahabang Kabupaten Cirebon 45183
Telp. (0231) 635308 Fax. (0231) 937060
Email : smkn1lemahabang@gmail.com Website. http://www.skensala.web.id
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT. yang masih memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menikmati
nikmat sehat dan manisnya iman, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
“Pendidikan Agama Islam (PAI) Perkembangan Islam di Dunia” Insya Allah atas
ridho Allah.
Sholawat dan salam kami haturkan kepada kanjeng Rasul
Muhammad SAW. yang menjadi panutan kita semua dalam bertindak-tanduk. Semoga
kita semua mendapatkan syafaat beliau di hari perhitungan nanti. Aamiin...
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
orang-orang yang selalu membimbing kegiatan belajar mengajar kami di sekolah,
terutama kepada guru Pendidikan Agama Islam, Bapak Ahmad Labib, S. Pdi. Dan tak
lupa kepada teman-teman XII AP2 yang selalu ada di kehidupan sekolah kami
selama ini.
Makalah ini sudah barang tentu jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca.
Terima kasih.
Lemahabang, 04 Pebruari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Tujuan dan Manfaat............................................................................ 1
BAB II PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA.............................. 2
A. Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia....................... 2
B. Perkembangan Islam di Benua Asia...................................... 3
1.
India............................................................................................... 3
2.
Pakistan.......................................................................................... 3
3.
Afganisthan.................................................................................... 4
4.
Republik Rakyat China (RRC)........................................................... 5
5.
Singapura........................................................................................ 6
6.
Thailand.......................................................................................... 6
7.
Malaysia.......................................................................................... 7
8.
Brunei Darussalam........................................................................... 9
C. Perkembangan Islam di Benua Amerika................................. 10
1.
Amerika Serikat............................................................................... 10
2.
Venezuela........................................................................................ 11
D. Perkembangan Islam di Benua Eropa.................................... 12
1.
Austria........................................................................................... 12
2.
Belgia.............................................................................................. 12
3.
Spanyol............................................................................................ 13
4.
Jerman............................................................................................ 14
5.
Belanda........................................................................................... 14
6.
Inggris............................................................................................. 14
7.
Perancis.......................................................................................... 14
8.
Italia............................................................................................... 15
9.
Rusia............................................................................................... 15
10.
Turki............................................................................................... 17
E. Perkembangan Islam di Benua Australia............................... 17
F. Perkembangan Islam di Benua Afrika................................... 17
1.
Afrika Selatan................................................................................. 17
2.
Al-Jazair.......................................................................................... 18
3.
Mesir.............................................................................................. 19
G. Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di
Dunia................ 20
BAB III PENUTUP.................................................................... 21
A. Kesimpulan...................................................................... 21
B. Saran.............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan
sebuah dienullah yang diajarkan kepada umat manusia melalui perantara Nabi
Muhammad SAW.
Islam diperjuangkan
mati-matian oleh Rasulullah dan kemudian diikuti oleh pengikut-pengikutnya,
kemudian oleh umat manusia yang lain. Mereka rela mengorbankan apa saja bahkan
nyawa sekalipun, demi tegaknya Islam.
Perkembangan Islam
sangatlah pesat namun tidak mudah. Islam berkembang melalui berbagai cara, seperti
dakwah, peperangan, perdagangan, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui
bagaimana keadaan Islam di belahan bumi yang lain, marilah kita simak uraian
dalam makalah ini.
B. Tujuan & Manfaat
1.
Menambah keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;
2.
Menambah kecintaan
kepada Rasulullah Muhammad SAW. ;
3.
Menambah kebanggaan
terhadap Islam ;
4.
Menamabh
kepercayaan diri sebagai seorang muslim ;
5.
Menghargai
perjuangan mujahid dan mujahidah ;
6.
Mengetahui
perkembangan Islam saat ini.
BAB II
PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
A. Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia
Islam pertama kali berkembang di Mekkah dan
Madinah serta wilayah Hijaz, semenanjung Arab. Jika dilihat dari sisi
kebudayaan dan peradaban, daerah ini sebenarnya tidak terlalu istimewa, apalagi
jika dibandingkan dengan peradaban Bizantium (Romawi Timur) dan Sassania
(Persia) yang dominan pada awal kemunculan dan perkembangan Islam. Namun, dalam
waktu yang relatif singkat, kedatangan dan penyebaran Islam telah mengangkat
posisi Mekkah dan Madinah, serta jazirah Arab pada umumnya sebagai tempat
bermula dan berkembangnya peradaban Islam.
Wilayah kekuasaan Islam berkembang pesat pada
masa Bani Ummayah (41-133 H)/661-750 M), ekspansi wilayahnya sampai ke Spanyol.
Sementara itu, peradaban Islam mengalami pucak kejayaan pada masa Bani
Abbasiyah (132-656 H/750-1258 M). Masa pemerintahan yang lebih kurang 524
tahun, banyak melahirkan tokoh-tokoh ilmuwan dan para filsuf yang sangat
disegani.
Perkembangan Islam selanjutnya ke pelosok
penjuru dunia tidak dilakukan melalui penaklukan wilayah, seperti pada masa
Bani Umayyah. Namun, ajaran Islam disebarkan melalui jalur dakwah yang halus,
bijaksana dan menarik, yang disampaikan oleh para ulama ke berbagai belahan
dunia. Penyebaran Islam melalui dakwah inii sesuai dengan firman Allah SWT
dalam Q.S. An-Nahl(16) : 125 “Serulah
(manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah
yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
Profesi para ulama tersebut bermacam-macam
misalnya pedagang, tokoh pemerintahan, bahkan intelektual muslim, terutama pada
masa-masa sekarang. Penyebaran Islam oleh kaum intelektual muslim misalnya dilakukan
oleh Prof. Ismail Al-Furuqi (wafat 1986) dan Prof. Wazlur Rahman (wafat 1988)
di Amerika Serikat. Mereka berdua mengkaji tentang Islamisasi ilmu pengetahuan
dan mendirikan Institut International pemikiran Islam tahun 1981. Penyebaran
Islam melalui kaum intelektual muslim ini terbukti sangat besar pengaruhnya di
Amerika Serikat.
Faktor lain yang mendorong perkembangan Islam di
seluruh dunia adalah ajaran Islam itu sendiri, yaitu :
1.
Islam merupakan agama fitrah, artinya ajaran Islam tidak ada
yang bertentangan dengan hati nurani manusia, tidak memberatkan dan tidak
membebani. Allah SWT sama sekali tidak menjadikan sedikit pun kesulitan bagi
umat manusia dalam hal agama (Q.S Al-Hajj(22):78). “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan
jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang
tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.
Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik
Penolong”. Allah menghendaki kemudahan untuk seluruh hamba-Nya dan
tidak menghendaki kesukaran bagi mereka (Al-Baqoroh (2) : 185)” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.
2.
Islam
sebagai agama rasional, baik dalam akidah, ibadah dan akhlak
3.
Islam sebagai agama yang mendorong kemajuan, pedoman hidup
yang sempurna dan sebagai bagi seluruh alam.
B. Perkembangan Islam di Benua Asia
1.
India(12-18,4%
135,583,938 - 151,402,065 jiwa)
Menurut analisa data jumlah pemeluk agama-agama yang ada di India, yaitu
Hindu, Budha, Kristen, Sikh dan Islam, maka di antara agama tersebut agama
Islam adalah agama yang paling pesat pertumbuhannya. Jumlah umat Islam ada
sekitar 13.4% dari populasi penduduk India, atau sekitar 138 juta orang menurut
data sensus tahun 2001. Tetapi banyak pihak yang menyatakan data sensus
tersebut tidaklah akurat, contohnya ketika wawancara di salah satu koran India,
The Hind Newspaper, KM Yusuf, seorang hakim dari pengadilan tinggi Calcutta,
mengatakan jumlah sebenarnya dari persentase umat Islam di India adalah sampai
20%.
Dan contoh lain yang menyatakan data sensus tersebut tidaklah akurat adalah
pernyataan Hindutva Groups yang mengklaim mereka memiliki laporan bahwa
Populasi Muslim sudah mencapai 30%.
Data statistik ini menunjukan di antara tahun 1991 sampai tahun 2001 jumlah
pemeluk Hindu menurun drastis, berbeda dibandingkan data tahun 1981 dan 1991
jumlah umat Islam masih sedikit, itu pun termasuk di wilayah Jammu dan Kashmir.
Umat Islam dalam
satu dekade terakhir ini menunjukan pertumbuhan yang pesat sekali membuat
media-media di India memperingatkan pemerintah untuk menyetop pertumbuhan umat
Islam yang laju ini. Jika tidak diperkirakan tahun 2040 mayoritas penduduk
India adalah Muslim. Ini terbukti sekarang ini di rumah rumah orang Islam mempunyai
banyak anak, fakta dilapangan menunjukan satu keluarga muslim diperkirakan
rata-rata mempunyai lebih dari tiga anak. Sedangkan keluarga Hindu rata rata
kurang dari tiga anak.
Fakta kedua yang menjadikan penyebab bertambahnya umat Islam adalah banyak
orang Hindu atau dari agama lain yang masuk Islam. Sementara tidak pernah
ditemui laporan seorang Muslim yang murtad di wilayah negara tersebut. Hal ini
disebabkan kuatnya usaha dakwah di tanah India dan banyaknya rombongan dakwah
yang bergerak di seluruh India. Sehingga orang Islam yang tinggal di pedalaman
pun tetap terjaga agamanya dan suasana agama tetap hidup dipedalaman sehingga
tidak ada orang Islam yang murtad.
Sekarang India a dalalah
negara ke-3 yang mempunyai penduduk beragama Islam terbanyak di dunia setelah
Indonesia dan Pakistan. Dan diperkirakan di atas tahun 2040 India akan menjadi
kekuatan baru Islam yang terbesar di dunia.
2.
Pakistan(96-97%
158,152,247 - 159,799,666 jiwa)
Pakistan terletak
di Asia Selatan, berbatasan dengan Iran di Barat, Afganistan di Barat Laut,
India di Tenggara, Jammu dan Kashmir di Timur Laut, dan Laut Arab di Selatan.
Umat Islam di Pakistan berjumlah 97 % dari seluruh jumlah penduduk. Ibukota
Pakistan adalah Islamabad, dan satuan mata uangnya adalah Rupe. Pakistan
merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting dalam sejarah dan
perkembangan Islam. Hal ini disebabkan antara lain karena Pakistan telah
berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil
melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual Muslim bertaraf
internasional. Di Pakistan telah berdiri beberapa perguruan tinggi seperti :
§
Universitas
Baluchistan
§
Universitas
Pertanian Faisalabad
§
Government College
Lahore
§
Universitas Punjab
Lahore
Selain itu, di Pakistan juga telah didirikan
beberapa lembaga pengkajian ilmu-ilmu Islam seperti :
§
Yayasan Ilmu
Pengetahuan Pakistan
§
Akademi Ilmu-Ilmu
Pengetahuan Pakistan
§
Pakistan
Philosophical Congress
§
International
Academic Islamic Philosophical Association
§
International Iqbal
Forum Lahore
§
Academic Center
Lahore
§
West Pakistan Urdu
Academy Lahore
Budaya keilmuan di Republik Islam Pakistan,
telah melahirkan sejumlah ilmuwan Muslim yang bertaraf Internasional, antara lain
:
§
Muhammad Iqbal
(1873 - 1938)
§
Abu A?lã al Maududi
(1903 - 1979), tokoh pemikir yang cenderung ortodoks dan tradisional
§
M.M. Syarif (1893 -
1965), pendiri Pakistan Philosophical Congress, juga editor History of Muslim
Phylosophy, salah satu buku terbaik untuk sejarah filsafat saat ini
§
C.A. Qadir (lahir
1909), salah satu pendiri Pakistan Philosophical Congress dan penulis buku
Philosophy and Science in The Islamic World
§
Dr. Abdus Salam
(lahir 1926), penerima hadiah nobel di bidang Fisika tahun 1979.
3.
Afganisthan(99%,
31,571,023)
Awalnya Afganistan lebih
dikenal dengan sebutan Khurasan. Pada tahun 1737 seorang penguasa di Afganistan
bernama Nadir Syah dapat menaklukkan seluruh Afganistan sebagai wilayah
Afganistan sekarang ini. Sepuluh tahun kemudian, pemerintahan tertinggi
dipegang oleh Ahmed Khan menjadikan daerah itu sebuah emirat yang berdiri
sendiri. Pada tahun 1838 muncul ekspedisi, berikutnya pada tahun 1878 sampai
dengan 1881. Mulai dari sini pecahlah perang antara Afganistan dan Inggris.
Sesudah itu, Afganistan menjadi semacam protektorat Inggris. Pada tahun 1925
Afganistan diumumkan sebagai kerajaan yang netral. Pada tahun 1973 Raja
Muhammad Zahir Syah yang memerintah sejak tahun 1933 digulingkan sepupunya
Muhammad Daud yang mengumumkan Afganistan sebagai republik dan ia menjadi
presidennya yang pertama.
Orang-orang Afganistan
sebagaimana orang-orang India dan Pakistan sangat giat mengadakan dakwah, baik
di dalam maupun di luar negeri. Salah seorang putra Afganistan yang namanya
terkenal di seluruh dunia ialah Jamaluddi Al-Afgani. Ia lahir di Hamadan
(Afganistan) pada tahun 1838. Ia dikenal sebagai ahli teologi, hukum, tawawuf,
falsafah islam, sosiolog, dan dikenal pula sebagai peletak dasar modernisasi
islam. Sejak usia 17 tahun ia menjelajahi berbagai negara, antara lain India,
Mesir, Persia, Rusia, dan Turki.
Berdasarkan pemikirannya,
ia ingin menggerakkan kebangkitan di kalangan umat islam, sehingga sering
terjadi ketidaksesuaian pemikiran antara Al Afgani dengan tokoh-tokoh keagamaan
yang ortodoks. Pemikiran Al Afgani banyak berpengaruh di Mesir. Di antara
muridnya yang terkenal ialah Muhammad Abduh. Al Agani meninggal di Istanbul
(Turki) pada tanggal 9 Maret 1897.
Sebagaimana telah
dikemukakan bahwa Islam menerangi kehidupan rakyat Afganistan sejak tahun 647
M, maka perkembangan seni budaya yang bercorak islam mengalami kemajuan yang
cukup pesat. Monumen-monumen abadi yang menunjukkan keberhasilan budaya islam
di daerah Afganistan terdapat beberapa tempat, baik yang berupa benteng-benteng
menara, maupun tempat-tempat peribadatan. Salah satu daerah wisata terkenal
berada di Provinsi Balkh, daerah perbatasan dengan Rusia. Di daerah ini
terdapat banyak obyek wisata yang merupakan unsur keagamaan dengan seni
arsitektur yang tinggi. Kota Mizani Syarif (ibu kota Provinsi Balkh) banyak
memiliki bangunan-bangunan kuno bernafaskan Islam, antara lain Masjid Kwaja
Pasa yang dibangun pada masa Sultan mahmud Al-Gazni (abad ke-10) dan Masjid
Biru sebagai masjid yang besar dan indah, beratap dan berlantai biru, serta
mempunyai halaman yang luas dan selalu disemarakkan dengan ribuan burung
merpati putih.
4.
Republik
Rakyat China (RRC) (1,7% 22,827,778 jiwa)
Para ahli sejarah sepakat bahwa Islam masuk ke
Tiongkok (Cina) pada awal abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M), tepatnya pada
tahun 618 M, yakni pada masa pemerintahan Dinasti Tang (618-907 M). Pendapat
ini menyatakan pula bahwa Islam masuk ke Cina dibawa oleh sahabat yang bernama
Sa’ad bin Abi Waqqas dengan rombongannya yang berjumlah 15 orang. Islam masuk
ke Cina melalui dua jalur utama, jalur darat disebut dengan Jalur Sutera dan
jalur laut melalui pelayaran yang disebut dengan Jalur Lada.
Sejarawan Kwantung mencatat kedatangan muslim
pertama di Cina terjadi pada permulaan pemerintahan dinasti Tang. Dalam catatan
mereka disebutkan banyaknya orang asing dari kerajaan Annam, Kamboja, Madinah
dan beberapa negara lainnya datang ke Canton. Orang-orang asing ini menyembah
langit dan tidak menyembah patung, berhala, maupun gambar-gambar di tempat
peribadatan mereka. Kerajaan Madinah terletak di dekat India dan di kerajaan
ini lahir agama orang-orang asing ini yang berbeda dengan asal-usul agama
Budha. Mereka tidak makan daging babi dan tidak pula minum arak. Kini para
pemeluk agama ini disebut Hui-Hui.
Kedatangan Islam ke Cina tercatat dalam kitab
sejarah Chiu T’hang Shu yang menyebutkan bahwa Cina pernah menerima kunjungan
diplomatik dari orang-orang Ta Shih (Arab) yang diutus oleh Tan mi mo ni’
(Amirul Mukminin), yakni Khalifah Utsman bin Affan. Utsman menugaskan Sa'ad bin Abi Waqqas untuk
membawa ajaran Illahi ke daratan Cina. Utusan khalifah itu diterima secara
terbuka oleh Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang. Kaisar lalu memerintahkan
pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Canton, masjid pertama di
daratan Cina. Pada masa Dinasti Tang, Cina tengah mencapai masa keemasan dan
menjadi kosmopolitan budaya, sehingga dengan mudah ajaran Islam tersebar dan
dikenal masyarakat Tiongkok.
Orang Cina mengenal Islam dengan sebutan Yisilan
Jiao yang berarti 'agama yang murni' dan menyebut Makkah sebagai tempat
kelahiran Buddha Ma-hia-wu (Nabi Muhammad SAW).
Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di
Cina adalah para saudagar dari Arab dan Persia. Orang Cina yang pertama kali
memeluk Islam adalah suku Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk Islam di Cina kian
bertambah banyak. Ketika Dinasti Song berkuasa, umat Muslim telah menguasai
industri ekspor dan impor. Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal
pelayaran secara konsisten dijabat orang Muslim.
5.
Singapura(15%
682,951 jiwa)
Islam di Singapura
merupakan agama minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15 persen
penduduk Singapura yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok
etnik Melayu di Singapura memeluk Islam. Selain itu,pemeluk Islam meliputi kelompok
etnik India dan Pakistan, juga sejumlah kecilkelompok etnik Cina, Arab, dan
Eurasia. Sekitar 17 persen muslimin Singapura berasal dari kelompok etnik
India. Kaum muslim di Singapura secara tradisi merupakan muslim Sunni yang
mengikuti mazhab Syafi’i. Sebagian muslim Singapura mengikuti mazhab Hanafi.
Ada juga kelompok muslim Syiah di Singapura.
Komposisi penduduk
Melayu yang 14.1% adalah sama dengan 380.600 orang. Dilihat Pendidikan Sekolah
Menengah Atas 3.5% dan Pendidikan Tinggi 1.4%. Sedang apabila dilihat dari
komposisi pekerjaannya adalah: Bidang Teknik dan Professional9.7%; Bidang
Administrasi dan Managerial 1.1%; Ulama dan Guru Agama/ProfesiKeagamaan 15.4%;
Sales dan Servis 14.0%: Pertanian dan Nelayan 0.3%; Produksidan Relasi 13 57%
dan lain-lain 2.5%. Mengenai partisipasi kerja antara laki-lakidan perempuan
adalah: laki-laki pekerja 78.3% dan wanita pekerja 47.3% (SharonSiddique,
1995:4). Dalam dua puluh tahun, antara tahun 1970 sampai tahun 1990,menurut
Sharon Siddique, telah terjadi perubahan yang dramatis atas Muslim-Melayu
Singapura.
6.
Thailand(4,6%
2,993,135 jiwa)
Thailand biasa disebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau Siam,
atau negeri gajah putih, terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering
dilukiskan sebagai bunga yang mekar
diatas sebuah tangkai. Thailand berarti negeri yang merdeka, karena memang
merupakan satu-satunya negeri di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh
kekuasaan barat atau Negara lain. Di Thailand, negeri yang mayoritasnya
beragama Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi
penduduk Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim
Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di
propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang dalam sejarahnya
adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Dengan jumlah umat yang menjadi
minoritas ini, walau menjadi agama kedua terbesar setelah Budha, umat Islam
Thailand sering mendapat serangan dari umat Budha (umat Budha garis keras), intimidasi,
bahkan pembunuhan masal. Islam berada di daerah yang sekarang menjadi bagian
Thailand Selatan sejak awal mula penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini
bisa kita lihat dari fakta sejarah, seperti lukisan kuno yang menggambarkan
bangsa Arab di Ayuthaya, sebuah daerah di Thailand. Dan juga keberhasilan
bangsa Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam
sudah ada lebih dulu sebelum Kerajaan Thai.Dan lebih dari itu, penyebaran Islam
di kawasan Asia Tenggara merupakan suatu kesatuan dakwah Islam dari Arab, di
masa khilafah Umar Bin Khaththab. Entah daerah mana yang lebih dahulu didatangi
oleh utusan dakwah dari Arab, akan tetapi secara historis, Islam sudah menyebar
di beberapa kawasan Asia Tenggara sejak lama, di Malakka, Aceh (Nusantara),
serta Malayan Peninsula termasuk daerah melayu yang berada di daerah Siam
(Thailand). Secara garis besar, masyarakat muslim Thailand dibedakan menjadi 2; masyarakat muslim
imigran (pendatang) yang berlokasi di kota Bangkok dan Chiang Mai ( Thailand
tengah dan utara), dan masyarakat muslim penduduk asli, yang berada di Pattani
(Thailand selatan). Tetapi dalam tatanan sosial, muslim Thailand mendapat
julukan yang kurang enak, yaitu khaek (pendatang, orang luar, tamu). Istilah
ini juga digunakan untuk menyebut tamu-tamu asing atau imigran lain.
Budha adalah agama terbesar di Thailand dan
resmi menjadi agama kerajaan. Kehidupan Budha telah mewarnai hampir seluruh
sisi kehidupan di Thailand, dalam pemerintahan (kerajaan), sistem dan kurikulum
pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. Namundapat agama-agama lain,
diantaranya adalah Islam, Kristen, Konghucu,
Hindu dan Singh.
Dan Islam sendiri, setelah mengalami konflik
yang berkepanjangan, akhirnya Islam di Thailand menemui titik kemajuan. Pemerintah
memahami betul bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian dengan kekuatan militer
tidak membuahkan hasil, bahkan memperparah keadaan dan melahirkan perlawanan.
Sehingga akhirnya pemerintah, dalam hal ini kerajaan, memberi kesempatan bagi
warga muslim untuk beribadah dan menganut kepercayaan masing-masing. Bahkan,
Raja Thailand juga menghadiri perayaan acara dan hari-hari penting dalam Islam.
Pemerintah juga memperbolehkan warga muslim Thailand untuk menyelenggarakan
pendidikan Islam. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh umat Islam untuk
mengembangkan pendidikan Islam disana. Proses pendidikan Islam di Thailand
sudah mengalami perkembangan dan kemajuan. Hal itu bisa kita lihat dari
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh beberapa lembaga Islam. Seperti pengajian
bapak-bapak dan ibi-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa adalah beberapa
kegiatan rutin yang diadakan mingguan. Masyarakat dan Pelajar Muslim Indonesia
juga mengadakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian Ngaji- khun, yang
dilaksanakan di berbagai wilayah di Thailand. Kabar baiknya, pemerintah
membantu penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Thai, juga membolehkan warga
muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat lebih dari
2000 masjid , dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat islam di Thailand bebas
mengadakan pendidikan dan acara-acara keagamaan. Tidak hanya itu saja. Program
pengembangan pendidikan Islam di Thailand sudah mencapai level yang lebih dari
sekedar nasional dan regional. Umat muslim Thailand bekerjasama dengan beberapa
lembaga pendidik- an negara lain, baik yang nasional maupun internasional untuk
mengadakan seminar internasional pendidikan Islam. Mereka me-ngirimkan
kader-kadernya ke berbagai universitas dunia, seperti Al Azhar Mesir dan
Madinah. Dan juga beberapa universitas tanah air, seperti UII, UIN, Universitas
Muhammadiyah dan lainnya. Termasuk juga mengirimkan putra-putra Thailand ke
berbagai pesantren di Indonesia, termasuk Gontor. Pusat dakwah Islam terbesar
di Bangkok terletak di Islamic Center Ramkamhaeng. Hampir semua aktifitas
keislaman mulai dari pengajian, layanan pernikahan, serta makanan halal dapat
ditemukan. Salah satu orang yang berjasa di bidang sertifikasi makanan halal
adalah Winai Dahlan (cucu dari KH Ahmad Dahlan), yang sudah puluh-an tahun
tinggal dan menjadi warga Thailand, yang menjabat sebagai direktur dari Halal
Science Center di Universitas Chulalongkorn, yang giat melakukan promosi
mengenai makanan halal ke seluruh dunia.
7.
Malaysia(60,4%
14,992,057 jiwa)
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia
Tenggara termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga teori. Pertama, teori yang
menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab (Hadramaut). Kedua, Islam
datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga, Islam datang dari
Benggali (kini Banglades).[24] Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di
Nusantara termasuk di Malaysia dapat kita merujuk pada peryataaan Ahmad M.
Sewang bahwa, penerimaan Islam pada beberapa tempat di Nusantara memperlihatkan
dua pola yang berbeda. Pertama, Islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat
lapisan bawah, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat lapisan atas
atau elite penguasa kerajaan. Kedua, Islam diterima langsung oleh elite
penguasa kerajaan, kemudian disosialisasi-kan dan berkembang ke masyarakat
bawah. Pola pertama biasa disebut bottom up, dan pola kedua biasa disebut top
down.[25] Pola ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat sekarang
di malaysia.
Pola pertama melalui jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan
orang dari berbagai etnik dan ras yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi,
serta bertukar pikiran tentang masalah perdagangan, politik, sosial dan
keagamaan. Di tengah komunitas yang majemuk ini tentu saja terdapat tempat mereka berkumpul dan menghadiri
kegiatan perdagangan termasuk dirancang strategi penyebaran agama Islam
mengikuti jaringan-jaringan emporium yang telah mereka bina sejak lama. Seiring
itu pola kedua mulai menyebar melalui pihak penguasa dimana istana sebagai
pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan sosial,
dengan dukungan ulama yang terlibat langsung dalam birokrasi pemerintahan,
hukum Islam dirumuskan dan diterapkan,
kitab sejarah ditulis sebagai landasan legitimasi bagi penguasa Muslim.
Sisa-sisa peninggalan sejarah yang juga
membuktikan perkembangan Islam di Malaysia dapat dilihat sesudah abad ke
sepuluh, pada abad ke-15 misalnya dan ketika itu Brunei masih bergabung dengan
malaysia, Salah satu sumber dari cina menyebutkan ada enam masjid di Malaysia
dan ditemukan batu nisan silsilah keturunan raja-raja Brunei. Sultan Brunei
ketika itu adalah Abdul Djalil Jabar tahun 1660, isterinya adalah putri sultan
Sukadana dari Sambas. Kemudian pada tahun 1852 ada masjid jami dibangun di
daerah Kucing, pada tahun 1917 dibangun madrasah di Malaysia yang disebut
Madrasah Al-Mursyidah[26]. Fakta-fakta sejarah ini mengindikasikan bahwa Islam
di Malaysia terus mengalami perkembangan yang ditandai dengan perkembangan ilmu
pengetauan dan pendidikan Islam semakin mengalami kemajuan.
Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa
pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di Malaysia di
bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah departemen,
sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian
dalam federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan agama.
Orang-orang muslim di Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan
sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi pengadilan agama
(mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga ilmu
pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan tinggi
Islam dan dibentuk fakultas dan jurusan agama.[27] Perguruan tinggi kebanggaan
Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini kita kenal Universistas Kebangsaan
Malaysia.
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas sekali
bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh pihak penguasa (top down).
Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama resmi
negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang
berdasarkan konsep Qur’aniy berlaku di Malaysia.
Di samping itu, ada juga undang-undang warisan
Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia yang di dalamnya terdapat sekitar 42
pasal di luar keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik dengan hukum
mazhab Syafii.[28] Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Alquran, dan
realisasi hukum Islam yang sejalan dengan paham Syafii di Malaysia sekaligus mengindikasikan
bahwa Islam di negara tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan.
Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia yang
memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau
pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia mengalami
perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiaan dakwah dan
kajian Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan intenasional
yaitu Musabaqah ilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti qari qariah
Indonesia[29]. Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia makin bertambah
maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga
terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu baik. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami
hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan
agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan
sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut agama
resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan
menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang jabatan
adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh
semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus
menghargai dan menjunjung tingi konstitusi negara kebangsaan Malaysia.
8.
Brunei
Darussalam(94% 319,729 jiwa)
Agama Islam diperkirkan
telah lama tersebar di Brunei. Pada tahun 1511, Melaka telah jatuh ketangan
Portugis. Mulanya Portugis menumpukan kepentingan wilayahnya kepada semenenjung
Tanah Melayu dan Selat Melaka. Tetapi pada tahun 1526, berikutan dengan
tercapainya satu perjanjian perniagaan dengan Brunei, Portugis telah membuka
perniagaan di Brunei. Pada masa itu Brunei telah menjadi tempat persinggahan
para pedagang disepanjang lalulintas perkapalan Malaka dan Ternate.
Menurut riwayat china,
pada 977, raja Puni telah menghantar utusannya ke China yang diketuai oleh Pu
Ya-li, qadhi Qasim dan Sheikh Noh. Ini membuktikan bahwa agama Islam sudah
dipeluk oleh orang berpengaruh di Brunei. Dalam sejarah China, dicatatkan bahwa
pada 1370 Brunei atau Puni pada masa itu rajanya bernama Ma-ha-mo-sya(sultan Mohammad Shah)
telah menghantar utusan ke China dengan membawa sepucuk surat menggunakan
tulisan khat yang bentuknya sama dengan tulisan Huiku, tulisan orang Islam
keturunan Turki yang mendiami daerah Uighur.
Berdasarkan data diatas,
dipercayai agama Islam telah masuk ke Brunei jauh sebelum tahun 1368. Sesudah
Awang Alak Baetatar(sultan Muhammad Syah), Islam barulah menjadi agama resmi
bagi seluruh Negara. Disebutkan juga oleh riwayat China bahwa utusan China,
yang diketuai oleh seorang Islam bernama Cheng Ho, yang datang ke Brunei pada
1405, mendapati bahwa di Brunei telah ada kerajaan Islam dan keluarga raja
tersebut disebutnya dengan sebutan “Pengiran”. Pengganti sultan Muhammad Shah
adalah Pateh Berbai yang setelah diangkat menjadi sultan bergelar sultan Ahmad.
Menurut salasilah raja-raja Brunei, sultan Ahmad kemudian digantikan oleh
menantunya sultan Sharif Ali berasal dari Taif., seorang keturunan Nabi dari
jalur Sayyidina Hasan. Beliau kawin denga putri sultan Ahmad bernama Putri Rana
Kesuma. Setelah sultan Ahmad wafat, sultan Sharif Ali diangkat menjadi sultan
ke3, dengan gelar sultan Berkat. Yang perlu dicatat dari sultan Sharif Ali
adalah bahwa beliaulah yang sebenarnya menanamkan ajaran Islam sesuai dengan
ajaran ahl sunnah wa jama’ah dengan mazhab syafi’i. Selain itu, beliau pula
yang menentukan arah kiblat yang betul, karena ajaran Islam sebelumnya banyak
bercampur dengan ajaran Hindu-Budha.
Sultan Sharif Ali wafat
pada 1432 dan digantikan oleh putra baginda bernama Sultan Sulaiman. Keturunan
sultan Sharif Ali inilah yang melahirkan keturunan Sultan dan raja-raja Brunei
sampai hari ini. Dua dari peletak asas dan pembangunan kesultanan Brunei yang
berpengaruh adalah Sultan Sulaiman dan Sultan Bolkiah. Dibawah pemerintahan
Sultan Bolkiah itulah Brunei mencapai masa kegemilangan. Era keemasan ini berlanjut
selama beberapa waktu hingga kedatangan pengembara-pengembara barat, seperti
pelaut berbangsa Portugis, Ludovico de Vartema (1507), dan Antonio Pigfetta
(1521), yang banyak menceritakan masa keemasan Brunei.
C. Perkembangan Islam di Benua Amerika
1.
Amerika
Serikat(1% 3,011,399 jiwa)
Kaum Muslim kulit
hitam di Amerika Serikat jumlahnya cukup besar. Pada tahun 1931 M, atas
prakarsa Wallace Fard Muhammad didirikanlah Organisasi Black Muslim (Kaum
Muslim Kulit Hitam) di Detroit, yang juga dikenal dengan sebutan Nation of
Islam (NOI = Bangsa Islam). Pada tahun 1934 M, Wallace Fard Muhammad
meninggalkan Amerika. Kemudian organisasi Black Muslim dipimpin oleh Elijah
Muhammad (1897 - 1975 M). Elijah adalah putra seorang pendeta Baptis di
Georgia, yang pergi ke Detroit untuk mencari kerja dan menjalin hubungan akrab
dengan Wallace F.M. Elijah Muhammad membuka markas besar organisasi Black
Muslim ini di Chicago. Selama kepemimpinannya, organisasi ini mengalami
konsolidasi yang kukuh, dan tumbuh dengan pesat. Banyak tokoh-tokoh yang masuk
Islam, seperti Malcolm Little (Malcolm X), anak seorang pendeta baptis dan
seorang orator ulung, yang setelah menunaikan ibadah haji, namanya diganti
menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabaz. Begitu pun dengan bekas juara tinju kelas
berat Cassius Clay, yang kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Ali. Pada
masa kepemimpinan Elijah Muhammad, telah terbit “Muhammad Speaks” yang kemudian
diganti nama menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali atau Muslim Kulit Hitam).
Elijah Muhammad meninggal dunia pada tanggal 25 Februari 1975. Adapun jasa-jasa
Elijah Muhammad antara lain :
a.
Membangun banyak
masjid dan sekolah. Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan jamaah yang
besar dan teratur. Di bidang ekonomi, ia telah mewariskan uang senilai lebih
kurang 80 juta dolar yang ditanam di berbagai perusahaan.
b.
Telah berhasil
mengangkat martabat kaum Muslim negro dalam bidang sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
Adapun yang menggantikan Elijah Muhammad sebagai
imam ialah putranya, yang bernama Waris Deen Muhammad atau Warisuddin Muhammad.
Mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warissuddin Muhammad, antara
lain :
a.
Meningkatkan usaha
dakwah Islam, yang tidak saja ditujukan kepada orang orang berkulit hitam, tapi
kepada seluruh umat manusia, apa pun warna kulitnya ;
b.
Meluruskan
ajaran-ajaran yang kurang tepat yang telah diajarkan oleh para pendahulunya,
dengan mengembalikannya kepada tuntunan AI-Qur’an dan Hadis. Ia berusaha
memantapkan dua kalimat syahadat kepada para pengikutnya ;
c.
Mendorong para
pengikutnya untuk mengambil bagian dalam kehidupan sosial dan politik negara
yang lebih luas ;
d.
Mengubah nama
Nation of Islam (NOI) menjadi World Community of Islam in the West (WCI =
Komunitas Dunia Islam di Barat) pada tahun 1976 M. Ini dimaksudkan agar sasaran
dan dakwah Islam lebih luas lagi. Selain itu, ia juga mempopulerkan sebutan
Bilalian People atau Bilalian American sebagai pengganti da Black Muslim ;
e.
Membentuk Majelis
Imam (Council of Imam) pada tahun 1976. Majelis ini terdiri dari 6 orang.
Setiap imam mengkoordinir kegiatan Islam di wilayahnya masing-masing, seperti
pengumpulan dan penyaluran zakat, penyelenggaraan pendidikan, urusan dakwah,
dan perdagangan ;
f.
Membenahi tata
tertib di dalam masjid, yaitu menyingkirkan kursi-kursi dalam masjid akibat
pengaruh gereja, maka sejak Warisuddin menjadi imam, kursi-kursi itu
ditiadakan. Demikian juga ia telah menghilangkan kebiasaan umat Islam kulit
hitam yang suka berpuasa pada setiap bulan Desember, di mana Imam Warisuddin
menegaskan bahwa kewajiban puasa bagi umat Islam itu harus seragam, yaitu pada
setiap bulan Ramadhan ;
g.
Mengganti nama
“World Community in the West” menjadi “American Moslem Mission (AMM)” pada
tanggal 30 April 1980. Perubahan ini dimaksudkan sebagai penegasan bahwa tugas
pokok organisasi ini adalah dakwah (mission), sebagai organisasi bersifat
nasional (bangsa Amerika), dan kaum Muslim Amerika menjadi bagian dari umat
Islam dunia. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warisuddin Muhammad tersebut
disambut baik oleh para pemimpin dunia Islam, sehingga pada tahun 1978 M
Warisuddin diundang untuk menghadiri Konferensi Menteri Luar Negeri
Negara-Negara Islam. Ia mendapat gelar “Mujaddid”, yang artinya pembaharu.
Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak, baik yang didirikan oleh kaum
Muslim kulit hitam maupun oleh Muslim lainnya. Masjid yang indah terlerak di
Washington, yang dibangun pada tahun 1952. Sedangkan masjid yang paling besar
terlerak di Detroit, yakni Islamic Center Detroit yang dibangun anrara tahun
1962 - 1968 oleh para jamaah, atas bantuan pemetintah Saudi Arabia, Mesir,
Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yang berisi
buku-buku Islam berbahasa Inggris. Di Kanada jumlah umat Islam cukup banyak,
hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota besar. Bahkan
banyak bangunan lain yang dijadikan tempat ibadah. Masjid yang pertama dibangun
di Kanada, bahkan salah satu masjid tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid
Ar-Rasyid di Edmonton Alberta, didirikan tahun 1931 M. Selain itu, organisasi-
organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.
2.
Venezuela(1,35%
191,082 jiwa)
Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari
kalangan hispanik meningkat cukup drastis. Fenomena yang terjadi pasca
peristiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin, Venezuela.
Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri
AS menunjukkan, pada tahun 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di
Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil bagian 0,5 persen dari total
populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun muslimin dapat
hidup nyaman disana.
Menurut laporan yang sama, sebagian besar muslimin Venezuela terkonsentrasi
di Nueva Esparta dan Caracas. Ibu kota Venezuela, Caracas, menjadi rumah bagi
sekitar 15 ribu. Sebuah masjid terbesar kedua Amerika Latin juga berdiri kota
terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah muslimin dari kalangan penduduk asli
cukup banyak, namun muslimin Caracas didominasi para imigran dari Timur Tengah
seperti Palestina, Lebanon, Suriah dan Turki.
Jika menilik sejarah Caracas, atau lebih umumnya Venezuela, maka negeri ini
merupakan lokasi penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak
heran jika katolik menjadi agama mayoritas disana. Lalu bagaimana Islam masuk
di lokasi penancapan salib Spanyol sejak tahun 1498 tersebut?
Islam datang ke Caracas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di
Benua Latin. Disebutkan bahwa Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak
Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin seperti Brazil, Venezuela, Colombia,
dan Kepulauan Carribean. Di abad ke-16, ketika system budak dihapuskan, mereka
membentuk komunitas muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari negeri
Islam. Di tahun 1850an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah
Arab.
Berawal dari mereka lah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Kota
Caracas. Dakwah makin menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas
muslim makin besar. Mereka hidup ditengah warga mayoritas dengan damai. Sikap
toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu.
Pemerintah juga menghormati warga muslim meski jumlahnya sangat minim.
Muslimin Caracas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya.
Mengingat isu terorisme muslim yang merambah di seluruh negeri terutama di
Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam seperti Caribe Islam
Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.
Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi
para muslimah pun bebas mengenakan jilbab kemanapun mereka pergi. Muslimin
Caracas juga giat menyuarakan hak-hak muslimin di Palestina, ataupun
menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target islamophobhia.
Terdapat sebuah masjid di Caracas yang menjadi masjid terbesar di Venezuela,
bahkan terbesar kedua se-Amerika Latin setelah Masjid King Fahd di Buenos
Aires. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, demikian nama masjid yang diambil dari
nama pendirinya.
Berada di ibu kota, masjid tersebut menambah keindahan tersendiri. Menara
masjid menjulang 113 meter diantara gedung-gedung tinggi. Tak jauh dari masjid
terdpat sebuah cathedral dan Synagog yang menunjukan toleransi beragama warga
Caracas. Bangunan masjid begitu megah dan dapat menampung hingga 3.500 jamaah.
Area masjid pun sangat luas, yakni sekitar 5 ribu meter persegi.
Lokasi masjid begitu strategis dengan dihimpit jalan raya dan dekat dengan
jalur kereta. Tepatnya, masjid berada di ruas jalan arteri utama Caracas,
Avenida Libertador. Di sekitarnya banyak bangunan penting seperti kantor
perusahaan negara, museum, gedung teater hingga kebun raya. Alhasil, kubah dan
menara masjid pun menjadi pewarna cantik pemandangan kota.
D. Perkembangan Islam di Benua Eropa
1.
Austria(4,2%
344,391 jiwa)
Sejumlah besar
Muslim hidup di bawah pemerintahan Austria ketika Bosnia-Hercegovina dianeksasi
oleh Austria-Hongaria pada 1908. Banyak dari Muslim Austria memiliki akar di
Turki dan orang lain datang dari Balkan selama perang tahun 1990-an - sebagian
karena ikatan sejarah.
Sejak lama di
Austria, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi negara.
Hal ini berarti
agama ini juga masuk dalam kurikulum pengejaran di sekolah-sekolah. Wina secara
historis dianggap sebagai titik di mana dunia Islam mencapai titik paling
barat. Sebuah pertempuran penting di Austria pada abad ke-16 menandai awal
kemunduran Turki Ottoman.
2.
Belgia(4%
415,689 jiwa)
Kaum muslimin
Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Charleroi dan
lain-lain. Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum emigran dari beberapa
negara Islam dan Arab. Menurut hasil penelitian setiap seribu warga muslim
terdapat tiga atau empat muslim asli Belgia. Diperkirakan kaum muslimin pertama
datang ke Belgia setelah Perang Dunia II.
Hampir 90 %
muslimin Belgia sebagai pekerja imegran (asing). Hanya 5 % yang berstatus
sebagai mahasiswa. Selebihnya, 60 % rata-rata usia mereka berkisar 25 tahun
kebawah. Kondisi ekonomi mereka cukup baik, jika dibanding dengan saudara
mereka di negaeri asalnya. Pendapatan mereka rata-rata perbulan antara 1300 s/d
1600 dollar US (sekitar empat juta rupiah). Jumlah pendapatan itu belum
termasuk tunjangan keluarga, tunjangan pensiun dan lain-lainnya. Fenomena
pengangguran di sebagian kalangan kaum muda di negeri itu, sering dijadikan
alasan kelompok rasialis untuk memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Pada tanggal
24/4/1984 M, pihak Kerajaan mengeluarkan satu keputusan yang mengakui Islam
sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan
tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal positif diantaranya :
a.
Islam sebagai salah
satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah -Sekolah milik Pemerintah
Belgia ;
b.
Pihak Pemerintah
berkewajiban menyiapkan dana dan tenaga pengajar Agama Islam pada setiap
sekolah yang ada pelajar muslimnya ;
c.
Kaum muslimin diperbolehkan
membangun tempat peribadatan berupa masjid, musholla atau Islamic Centre.
Jumlah masjid dan Islamic Centre yang bertebaran di berbagai kota di Belgia
sekitar 300 buah (di kota Broxelle saja terdapat 40 buah masjid, musolla dan
Islamic Centre) ;
d.
Kaum muslimah
diperbolehkan menggunakan foto berjilbab pada kartu tanda pendudu (ktp),
passport dan surat surat resmi lainnya ;
e.
Kaum muslimin
dibenarkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam. Namn, hingga sekarang
belum disediakan tanah khusus buat pekuburan Islam. Akibatnya, tidak sedikit
warga Muslim yang meninggal langsung diterbangkan ke negara asalnya untuk
dimakamkan).
Di antara yayasan sosial dan lembaga keIslaman
atau organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yang terkenal di Belgia adalah
:
a.
Persatuan Pelajar
dan Pemuda Muslim Eropa ;
b.
Persatuan Pelajar
Muslim Eropa (Muslim Student Union) ;
c.
Jamaah Dakwah dan
Tablig ;
d.
Haiatul Igostah
Al-Islamiyah (Islamic Relief Organisation) ;
e.
Islamic Centre
Brussel ;
f.
Lembaga Para Imam
Mesjid (Dibawah naungan Rabitah Alam Islamy) ;
g.
Persatuan Mesjid
Belgia.
Banyak tantangan
dan hambatan yang dialami oleh siswi di Belgia, diantaranya :
1)
adanya kebijakan
politik rasial. Ini merupakan tantangan besar bagi kaum muslimin Belgia.
Masalah jilbab, terlepas dari pengakuan resmi pihak kerajaan , masih menjadi
masalah di kalangan siswi muslimah. Sebab, masih sering mendapat perlakuan
tidak adil di sekolah maupun tempat kuliah. Para orang tua dan wali murid
sering mengajukan protes dan demonstrasi ke pihak sekolah dan university yang
melakukan tindakan diskriminatif terhadap para siswi muslimah;
2)
jumlah sekolah
milik pemerintah yang mengajarkan bidang studi agama Islam (menurut data tahun
1993) sebanyak 468 buah sekolah dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 348 orang
guru. Sedangkan jumlah siswanya mencapai 24.051 siswa/i. Pada awalnya pihak
Islamic Centre dan Yayasan Dakwah dipercayakan untuk mendatangkan tenaga guru
agama dari negara-negara Arab dan Islam, khususnya mereka yang telah
menyelesaikan studinya di S1 pada jurusan agama, tapi sekarang izin itu telah
dicabut dan mengharuskan tenaga pengajar agama dari kaum muslimin warga Belgia
atau mereka yang telah memiliki izin tinggal resmi (ressident permit) dari
Kerajaan. Sementara kemampuan mereka dalam mengajaar agama Islam belum memadai
;
3)
minimnya
pengetahuan agama yang dimiliki para Imam masjid serta sempitnya wawasan
keIslaman yang ada pada sebagian para da’i, terutama yang menyangkut fiqh
realitas (Fiqhul Waaqi’), yang sering menimbulkan kesalah pahaman antara pihak
penguasa dan komunitas Islam berkaitan dengan konsep politik pembauran yang
dicanangkan pihak Kerajaan ;
4)
tidak adanya
yayasan resmi yang mewakili kaum muslimin di pemerintahan dan tidak memiliki
wakil kaum muslimin di parlemen yang dapat menyuarakan hak mereka.
3.
Spanyol(2,3%
930,308 jiwa)
Kaum Muslim yang
mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada
peristiwa Reqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat
tinggal di Spanyol hanya untuk sementara, dan kaum imigran yang menetap di
Spanyol. Mereka berasal dari Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan
Asia Tenggara. Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah Spanyol
dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol), yang isinya :
a.
Kaum Muslimin
diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta ;
b.
Kaum Muslimin
diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri. Izin melaksanakan ibadah
di angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara. Memperoleh keringanan pajak.
Izin merayakan hari raya keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan
halal.
4.
Jerman(4,9%
3,713,639 jiwa)
Sebagian besar
penduduk Muslim di negeri ini berasal dari Turki, dan mereka tetap
mempertahankan hubungan kuat ke Turki. Juga, orang-orang yang datang dari
Bosnia dan Kosovo selama Perang Balkan.
Sampai saat ini
umat Islam dianggap "pekerja tamu", yang suatu hari akan meninggalkan
negara itu.
Isu kekerasan rasis
adalah masalah yang sensitif, dengan pihak berwenang mencoba berbagai strategi
untuk mengeliminir hal itu. Berbagai langkah diambil pihak berwenang untuk
meningkatkan persatuan.
5.
Belanda(6,5-7%
1.011,384 - 1.094,237 jiwa)
Integrasi Muslim
tetap menjadi perhatian pemerintah Belanda, terutama setelah pembuat film
kritis Islam dibunuh pada tahun 2004 oleh seorang Islam radikal.
Adanya ketegangan
yang disebabkan adanya anggapan dari beberapa pihak bahwa pelaku kejahatan
adalah sejumlah pemuda muslim, selain itu ketegangan juga muncul karena masalah
pengangguran.
Masuknya muslim,
terbesar berasal dari bekas koloni Belanda di Suriname dan Indonesia. Juga,
kelompoak Somalia, Turkey and Morocco. Belanda adalah Negara yang mendukung
multikulturalisme.
6.
Inggris(2,8%
1,6juta jiwa)
UK(United Kingdom)
memiliki sejarah panjang kontak dengan umat Islam, hubungan ini dari Abad
Pertengahan dan seterusnya. Pada abad 19 orang-orang Yaman datang untuk bekerja
di kapal, membentuk komunitas muslim pertama di Negara itu.Tahun 1960-an,
sejumlah besar umat Islam tiba, mereka berasal dari di bekas koloni Inggris
yang mendapat tawaran pekerjaan di Inggris.
Diantaranya dari
Afrika timur Asia, Asia selatan. Masyarakat muslim juga terbentuk karena lahir
di Inggris dan menjadi warga Negara, setidaknya mencapai 50 persen. Komunitas
islam lainnya adalah berasal dari Turki, Iran, Irak, Afghanistan, Somalia dan
Balkan juga ada. Sensus tahun 2001 menunjukkan sepertiga dari penduduk Muslim
berusia di bawah 16 tahun- proporsi tertinggi untuk grup manapun.
Yang menjadi
persoalan di sini adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya tingkat
kualifikasi dan rendah kepemilikan rumah. Inggris juga mendukung
multikulturalisme, sebuah gagasan yang dianut oleh negara-negara lain yang,
secara umum bermakna menerima semua budaya memiliki nilai yang sama dan
pemerintah terlibat melindungi kelompok minoritas.
7.
Perancis(7,9-10%
5,396,555 - 7,371,819)
Jumlah penduduk
Muslim di Prancis cukup banyak. Mereka berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia,
Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah
(Mesir, Libanon, Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran,
Afganistan, dan Pakistan). Pada tahun 1992, di Prancis terdapat sekitar 1.300
organisasi Muslim. Di antara organisasi-organisasi tersebut, ada yang hanya
bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jama’ah At-Tablig Wa ad
Dakwah dan Foiet Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang
menjadikan agama bukan sebagai satu-satunya tema pokok kegiatan, misalnya:
Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Prancis Plus), dan
Generation Beur (Generasi Emigran Afrika Utara). Organisasi- organisasi yang
kebanyakan anggotanya berusia muda tersebut sering menyampaikan protes
ketidaksetujuan mereka dijadikan warga kelas dua di Prancis. Selama beberapa
tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi organisasi- organisasi kaum
Muslim di Prancis yang cukup banyak itu. Hal ini ditandai dengan didirikannya organisasi-organisasi
seperti :
a.
Federation
Nationale des Musulmans de France (FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis) ;
b.
Union des
Organisation Islamiques de France (UDIF = Serikat Organisasi Islam Perancis) ;
c.
Conceil Relegieux
de Islam en France (CORIF = Dewan keagamaan Islam di Perancis). CORIF didirikan
pada 6 November 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan
15 orang pemuka Muslim Prancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai
masalah-masalah kaum Muslim Prancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam,
keberadaan kaum Muslimin di Prancis itu ditandai dengan :
a.
Didirikannya
masjid-masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah- sekolah untuk
warga Muslim ;
b.
Makin banyaknya
wanita yang berjilbab di jalan-jalan ;
c.
Mengadakan pameran
buku-buku Islam di Prancis ;
d.
Banyaknya toko-toko
yang menyediakan makanan-makanan halal ;
e.
Berkembangnya
beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat
Tijaniah, Tarekat Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi. Selain di Spanyol dan
Prancis, kaum Muslim di Benua Eropa juga terdapat di negara-negara lainnya.
8.
Italia(1,4-2%
814,068-1,354,901 jiwa)
Populasi Muslim
beragam, kelompok terbesar datang dari Maroko, selebihnya dari Afrika Utara,
Asia selatan, Albania, dan Timur Tengah. Kebanyakan mereka datang dari tahun
1980-an dan seterusnya, banyak dari mereka awalnya sebagai mahasiswa.
Pemerintah Italia
berusaha menciptakan hubungan yang baik antara negara dan komunitas muslim.
Rata-rata angka kelahiran bayi muslim di Italia lebih dari 160.000 jiwa. Banyak
penduduk muslim memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Italia, meski bukan
warga negara.
9.
Rusia(13-16%
15,137,775 - 22,792,885 jiwa)
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni
sekitar 21- 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta
penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa
Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia
(Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui
eksistensi Muslim Rusia.
Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah
masyarakat Daghestani di (kawasan Derbent) selepas penaklukan Arab (abad ke-8).
Negeri Muslim yang pertama adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum Tatar
mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan
Kaukasia juga menjadi pengikut Islam. Islam di Rusia telah mempunyai kewujudan
yang lama, melebarkan ke seawal penaklukan kawasan Volga Tengah pada abad
ke-16, yang membawa orang Tatar dan berkenaan Orang Turki di Volga Tengah ke
dalam negeri Rusia. Pada abad ke-18 dan ke-19, taklukan Rusia di Caucasus Utara
membawa orang-orang Muslim dari kawasan ini– Dagestan, Chechen, Circassia,
Ingush, dan lain-lain ke dalam negara Rusia.
Menurut United States Department of State,
terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya
15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama minoritas yang
terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara
minoritas yang tinggal diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar,
Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak
bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar
dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai
dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast
(kebanyakannya kaum Tatar).
Abdullahi Ahmed An-Na’im dalam bukunya Islam dan
Negara Sekuler mengatakan bahwa ketika federasi Rusia terbentuk setelah
jatuhnya Uni Soviet, hubungan antara negara dan agama ditata ulang, baik
melalui undang-undang dasar maupun undang-undang. Pasal 14 Undang-Undang Dasar
Federasi menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sekuler sehingga tidak akan ada
negara yang dibangun berdasarkan satu agama tertentu. Undang –Undang Dasar juga
menyebutkan bahwa semua asosiasi keagamaan memiliki posisi setara di depan
hukum.
Abdullahi Ahmed An-Na’im juga menuliskan bahwa
setelah kebijakan “Perestroika”-nya Gorbachev, hubungan antara negara dan
sekte-sekte keagamaan dinormalisasikan kembali oleh undang-undang (law) tahun
1990 tentang “kebebasan beragama”. Pada dekade inilah, jumlah organisasi agama
yang terdaftar naik hingga 20.000 organisasi. Hanya setengah di antara
organisasi-organisasi tersebut yang merupakan organisasi Kristen Ortodoks
Rusia, yang berarti bahwa jumlah agama minoritas telah berkembang selama masa
itu. organisasi-organisasi tersebut kini diperbolehkan untuk mengorganisasi
massa, dan boleh terlibat dalam kegiatanmisi keagamaan dan social. Kepercayaan
terhadap agama naik, dari kira-kira 20% pada 1980 menjadi 48% pada akhir
1990-an.
Maka, salah satu agama yang berkembang pesat di
negara tersebut setelah Kristen Ortodoks Rusia adalah Islam. Data terakhir
mencatat populasi muslim negara itu mencapai 25 juta jiwa. Dengan jumlah itu,
Rusia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa.
Komunitas muslim yang selama era Soviet
tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan kegiatan keagamaan dengan
begitu semarak. Seorang warga Negara Indonesia, Muhammad Aji Surya dalam
tulisannya kepada Republika mengungkap
jumlah pemeluk Islam di Rusia demikian banyak. Karena itu, prediksi umat
Islam akan menjadi mayoritas di Rusia, tampaknya bukan suatu hal yang mustahil.
Faktor utama dari meningkatnya populasi muslim
di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah kelahiran. Konon, diantara komunitas
agama lain di Rusia, pemeluk Islam dalam merencanakan keluarga tidak memikirkan
betapa sulitnya biaya hidup di Rusia. Bagi komunitas muslim, melahirkan
generasi baru yang islami merupakan misi yang jauh lebih berharga ketimbang
memikirkan kesulitan hidup di Rusia. Pakar Asia Tengah, Muhammad Salamah, dalam
sebuah seminar tentang Islam di Rusia mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di
Rusia telah menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari
negara-negara Muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara
Rusia diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.
Salamah kemudian menambahkan, sejak 20 tahun
lalu dirinya terus mengamati perkembangan Islam di Rusia. Semenjak Muslim di
sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa
pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur’an, masjid-masjid di
tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka
dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua di negeri itu.
Salamah juga mengatakan penyebaraan Islam di
Rusia berjalan damai. Bahkan dirinya telah mendirikan sebuah Universitas Islam
di Moskow, dan mengajarkan tentang apa itu agama Islam, termasuk kepada para politisi
senior negeri itu, di antaranya adalah Vladimar Putin, Perdana Menteri Rusia.
Jadi, semua itu mengindikasikan bahwa kondisi
Islam dan Musilm di Rusia saat ini jauh lebih baik dari ketika masa komunis.
Toleransi antar umat beragama juga mulai tanpak.
10.
Turki(94-99%
66,889,128 - 70,047,060 jiwa)
Meskipun Turki
adalah negara sekuler, Islam adalah bagian penting dari kehidupan Turki. Keinginannya
bergabung dengan Uni Eropa sebagai anggota mendapat penentangan dari sejumlah
Negara Eropa yang merasas khawatir Negara berpenduduk mayoritas Islam itu tak
dapat menyesuaikan diri dengan Negara Eropa lain. Turki menuduh para
penentangnya itu sebagai ingin melestarikan ‘klub kristen'.
Lamaran keanggotaan
Turki resminya baru dibicarakan Oktober 2005, negosiasi ini diperkirakan akan
memakan waktu 10 tahun. Muslim Turki terbesar dari kelompok Sunni, lalu yang
cukup signifikan dari Shias.
E. Perkembangan Islam di Benua Australia(4,7% 547,381)
Australia termasuk
wilayah baru bagi agama Islam. Islam masuk ke wilayah ini dibawa oleh kaum
Muslimin imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka berasal dari Turki,
Mesir, negara-negara Timur Tengah, dan daerah Balkan. Bahkan di antara umat
Islam imigran itu, ada pula yang berasal dari Pakistan, India, dan Indonesia.
Umat Islam Australia tersebar di berbagai negara bagian, seperti Canberra,
Victoria, Australia Barat, Kepulauan Christmas, Queensland, Australia Selatan,
Northern Territory, dan Tasmania.
Selain itu, umat
Islam terdapat pula di Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Samoa Barat,
dan Papua Nugini. Sebagaimana di negara-negara lain yang umat Islamnya sebagai
pendatang, di Benua Australia pun terdapat organisasi-organisasi Islam dan
masjid-masjid yang didirikan oleh kelompok umat Islam berdasarkan asal negaranya.
Misalnya, umat Islam Turki lebih banyak berkelompok sesama Muslim Turki dan
kemudian membangun masjid yang dikelola berdasarkan kebiasaan Turki. Pada tahun
1976, dibentuklah organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu Australian
Federation of Islamic Council (AFIC), yang tugasnya melaksanakan koordinasi,
khususnya dalam dakwah Islam di seluruh wilayah Benua Australia. AFIC ini
berkantor pusat di Sydney dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti
berikut :
1)
Membentuk Islamic
Council yang berkedudukan di setiap negara bagian atau teritori yang bertugas
mengurus berbagai kegiatan Islam di wilayahnya ;
2)
Menyelenggarakan
perkawinan secara Islam, dengan mengambil tempat di masjid atau Islamic Center
;
3)
Mengadakan
kerjasama dengan pemerintah dalam penyembelihan hewan-hewan yang dagingnya akan
diekspor ke negara-negara Islam. ? Mengangkat imam-imam masjid yang ada di
Australia. Imam-imam masjid yang diangkat AFIC ini digaji oleh pemerintah Saudi
Arabia;
4)
Mengusahakan dana
dari negara-negara Arab, terutama dari Saudi Arabia untuk pembangunan
masjid-masjid dan Islamic Center ;
5)
Mengusahakan agar
hukum-hukum Islam yang menyangkut keluarga, seperti perkawinan, perceraian,
kuburan Islam, hari libur, dan hari-hari besar Islam diakui oleh pemerintah.
Hal lain yang menggembirakan bahwa di negara federal Australia kebebasan
beragama dijamin oleh undang-undang, dan juga toleransi antarumat beragama
cukup tinggi. Selain AFIC di Australia, terdapat organisasi mahasiswa Islam
yang disebut Australian Students Organization, yang giat melakukan dakwah di
berbagai perguruan tinggi.
F.
Perkembangan Islam di Benua
Afrika
1.
Afrika
Selatan(1,5% 659,967 jiwa)
Agama Islam masuk ke
wilayah Afrika sejak abad ke-17. Salah satu penyebarnya adalah warga negara
keturunan Indonesia, yakni Syekh Yusuf Makassar. Hingga saat ini, umat Islam di
Afrika Selatan mencapai 1,25 juta jiwa atau sekitar tiga persen dari total
penduduknya yang berjumlah 49 juta jiwa.
Kendati minoritas, mereka
ada di salah satu pusat pertumbuhan Islam terpesat di Benua Afrika saat ini.
Sebagai ilustrasi, di Kota Soweto, tak jauh dari Johannesburg, pada pertengahan
1970-an, cuma ada 10 orang Muslim. Namun, pada awal 2002, jumlahnya berlipat
seribu kali menjadi sekitar 10 ribu orang.
Masjid dan madrasah sangat
mudah dijumpai. Jumlah orang di berbagai townships, pusat-pusat permukiman
penduduk berkulit hitam dan miskin, semakin hari terus bertambah yang menjadi
Muslim. Setiap tahun berlangsung “Festival Syahadat” yang diprakarsai oleh
Syekh Dr Abdalqadir as-Sufi. Sejak awal 2000, ratusan orang memeluk Islam.
Terakhir, 22 Mei 2010, sebanyak 71 orang, khususnya dari Suku Zulu, serentak
kembali kepada Islam di Durban.
Mengapa Islam menarik
mereka? Islam dirasakan sebagai jalan keluar dari ancaman gangsterisme dan
problem sosial lain, seperti obat terlarang, kekerasan seksual, wabah korupsi,
dan dekadensi moral masyarakat lain yang terus merebak di berbagai kawasan di
Afrika Selatan. Perhatian Islam atas nasib kaum miskin menarik hati mereka.
Dalam situasi politik rasis puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah
dipandang sebagai salah satu bentuk resistensi dan penolakan atas tatanan
masyarakat yang didasarkan doktrin apartheid tersebut.
Perlu diketahui bahwa
penyebaran agama Islam di Afrika Selatan dimulai terutama oleh para ulama, bangsawan,
dan para tahanan politik penjajah Belanda. Hal ini memberikan pengaruh khusus
atas perkembangan Islam di Afrika Selatan. Sejarah Islam di sana memang
bersamaan dengan sejarah kolonialisme. Islam telah berada di Afrika Selatan
selamakurang lebih tiga ratus tahun lamanya. Meski relatif kecil, peran mereka
kini semakin besar dan penting.
Media massa Muslim, baik
elektronik maupun cetak, sebagai satu indikasi yang mudah dilihat, telah
berkembang dan menempati posisi penting di mata publik. Di seluruh Afrika
Selatan, pada 2005, diperkirakan terdapat sekitar 455 masjid dan 408
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari madrasah, sekolah lanjutan, sampai
universitas. Jumlah organisasi sosial dan kesejahteraan, lembaga budaya dan
perdagangan, serta media massa mencapai 465 lembaga. Sejak awal 2006,
organisasi sosial kemasyarakatan ini bahkan telah meningkat menjadi 1.328
lembaga.
Kaum Muslim di Afrika
Selatan terpusat di dua kota besar, yaitu Durban dan Cape Town, selain di
Johannesburg, Port Eliazabeth, Pretoria, dan Soweto. Cape Town, khususnya,
merupakan pusat keberadaan kaum Muslim di Afrika Selatan. Di sini, jumlah
Muslim sekitar 700 ribu orang atau 30 persen dari jumlah penduduknya.
2.
Al-Jazair(99%
32,999,884))
Bentuk
pemerintahannya adalah republik, adapun ibukotanya adalah Al_jir, dan bahasa
resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang beragama
Islam berjumlah 99,1 % dari seluruh penduduk.
Aljazair diperintah
oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 – 534 SM, oleh
Bizantium dari tahun 534 – 690 SM, akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada
tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962
memperoleh kemerdekaan.
Semenjak tahun
1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam, hal itu ditandai antara oleh :
1)
Semangat kehidupan
beragamanya meningkat ;
2)
Perencanaan ekonomi
yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk menganut minoritas mitos
industrilisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni
The National Liberation Front (Front Pembebasan Nasional) pada tanggal 27 – 31
Januari 1979, maka diadakan kegiatan-kegiatan :
a.
Mendirikan “Pusat
Latihan Imam” di Meftah, sebelah Utara Al-Jir ;
b.
Membangun
Universitas Teknik Ultra Modern di Oran, mendirikan pusat perdagangan Ultra
modern di Oran, dan membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth
yang bergaya Barat dan kontroversial di Al-Jir ;
c.
Pembangunan
Masjid-masjid.
Di Aljazir terdapat
Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas utamanya
mengembakan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideologi Islam.
Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam
yang pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di Al-Jir
(1980).Nigeria(50% 67,515,582 jiwa)
3.
Mesir(90-94%
72,301,532 - 75,514,933 jiwa)
Mesir terletak di pantai timur laut benua
Afrika. Umat Islam di negeri ini merupakan mayoritas. Ibukota Mesir ialah
Kairo, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab. Dan tahun 623 M - 1914 M, Mesir
diperintah o!eh kekhalifahan dan raja-raja Islam. Mesir menjadi protektorat
Inggris dan tahun 1914 sampai tahun 1922 M. Mesir merdeka dari Inggris pada
tahun 1922 M. Mesir biasa juga disebut: “Jumhuriyah Misr Al-Arabiyah” (Republik
Arab Mesir), luas daerahnya sekitar 997.739 km2 .
Setelah merdeka,
Mesir merupakan negara yang bentuk pemerintahannya ialah monarki
konstitusional. Mesir menjadi negara Republik pada tanggal 18 Juni 1953, dengan
presiden pertamanya Mayor Jenderal Muhammad Naguib.
Mesir adalah negara
yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan,
pendidikan, dan kebudayaan. Hal ini ditandai dengan didirikannya berbagai
perguruan tinggi, dan yang tertua adalah Universitas Al-Azhär di Kairo, yang
didirikan oleh Jauhar A1-Khatib As-Saqili pada tanggal 7 Ramadan 361 H (22 Juni
972 M). Selama berabad-abad, Universitas Al-Azhar ini menjadi pusat pendidikan
Islam dan tempat pertemuan puluhan ribu mahasiswa Muslim yang datang dari
seluruh dunia. Di bidang arsitektur, Mesir juga memiliki bangunan-bangunan yang
memiliki nilai seni yang tinggi, seperti :
a.
Al-Qasr Al-Garb
(Istana Barat) ;
b.
Al Qasr Asy-Syarq
(Istana Timur) ;
c.
Universitas
Al-Azhar ;
d.
tembok yang
mengelilingi istana, dan pintu-pintu gerbang yang terkenal dengan nama Bab
An-Nasr (pintu kemenangan) ;
e.
Bab Al-Fath (pintu
pembukaan).
Selain itu, di Mesir juga terdapat masjid-masjid
yang megah nan indah, misalnya :
a.
masjid A1-Azhar ;
b.
masjid Maqis ;
c.
masjid Rasyidah ;
d.
masjid Aqmar ;
e.
masjid Saleh ;
f.
masjid raya di
Qairawan yang dibangun kembali pada tahun 862 M.
G. Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di Dunia
a.
Dapat memberikan
gambaran bahwa Islam merupakan agama fitrah dan berkembang ke pelosok dunia
tidak melalui kekerasan atau peperangan ;
b.
Dengan melihat
perkembangan Islam yang menyebar ke pelosok dunia, umat Islam akan terdorong
untuk meningkatkan kualitas, baik secara pribadi maupun umum, agar mampu
berperan dalam percaturan dunia yang semakin global ;
c.
Dapat menambah ilmu
pengetahuan tentang perkembangan peradaban umat Islam di berbagai belahan dunia
;
d.
Memiliki saudara
seiman dengan jumlah mencapai 1 milyar ;
e.
Merasa gembira
dengan torehan prestasi dan kemajuan saudaranya sekaligus merasa sedih dan
menderita terhadap penderitaan saudaranya yang seiman ;
f.
Semakin yakin
keimanan muslim akan kebenaran agamanya meskipun telah dihambat, dinodai, dan
dihalangi dengan berbagai cara oleh mereka yang tidak menyukai Islam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
o
Islam berkembang
pesat di seluruh penjuru dunia ;
o
Persebaran Islam
dilakukan melalui jalur-jalur yang damai sehingga Islam dapat diterima dengan
mudah oleh masyarakat ;
o
Islam diminati
karena Islam merupakan agama perdamaian, agama yang menyejukan hati, pikiran,
dan perasaan manusia ;
o
Tidak ada perbedaan
di dalam Islam antara si kaya dan si miskin, si kuat dan si lemah, laki-laki
dan perempuan, semuanya sama di hadapan Allah ;
o
Banyak lahirnya
kerajaan-kerajaan Islam ;
o
Banyak tokoh-tokoh
yang mempunyai peran penting dalam Islam ;
o
Masih ada beberapa
negara yang kurang akses pendidikan mengenai keislaman karena minimnya aktivis
dakwah.
B. Saran
1.
Perbaiki keimanan
kita dengan melihat sisi perjuangan oleh terdahulu mempertahankan Islam ;
2.
Harus lebih
bersyukur karena menikmati perdamaian Islam ;
3.
Istiqomah untuk
menjadi mujahid dan mujahidah yang mempertahankan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Muchtar & Nashikun. 2011. Pendidikan
Agama Islam untuk SMK dan MAK Kelas XII.
Bandung : Penerbit Erlangga
5 komentar:
mksih,membantu bnget
Sama2..
Alhamdulillah...
izin copas ya :) makasih..
makasih
Terimakasih infonya
Posting Komentar